OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 03 Desember 2017

Qatar Sebut Kekacauan di Timur Tengah Akibat Permainan Kekuasaan Arab Saudi

Qatar Sebut Kekacauan di Timur Tengah Akibat Permainan Kekuasaan Arab Saudi



10BeritaSebuah “permainan kekuatan” di Timur Tengah dan Mediterania telah menghasilkan serangkaian perang proxy yang telah mengakar di kawasan ini. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Berbicara di Forum Dialog Mediterania di Roma pada hari Sabtu, (2/12) Sheikh Mohammed Al Thani menyalahkan perang di Yaman, Libya dan Irak mengenai “kekacauan regional, yang terutama didorong oleh permainan kekuasaan” yang dimainkan di negara-negara seperti Arab Saudi.

“Keadaan polarisasi ini didorong oleh para pemimpin yang menggunakan stabilitas sebagai pembenaran dan hambatan terhadap perubahan,” ungkap Sheikh Mohammed Al Thani seperti dilansir dari Al Jazeera, Ahad, (3/12/17).

“Perubahan yang bertahan bisa berarti orang mulai kehilangan harapan, mengubah kawasan ini menjadi tempat berkembang biak terorisme, kemudian bisa meluas dari wilayah ini ke Eropa atau tempat lain di dunia ini.”

Sheikh Mohammed Al Thani mengatakan adanya peningkatan kepemimpinan regional “impulsif dan petualang”, bersamaan dengan kurangnya mekanisme formal untuk negara-negara kecil untuk mengajukan keluhan terhadap negara-negara yang lebih besar, berada di jantung permainan.

“Untuk menghentikan kekacauan ini agar mereka tidak melanjutkan permainan dan petualangan mereka. Kita perlu sebuah dialog yang diikuti semua negara terkait keamanan regional. Ini juga memerlukan peningkatan dan pembangunan pada kesepakatan politik, keamanan dan ekonomi, yang tidak akan pernah terganggu oleh perselisihan politik.” ungkap Sheikh Mohammed Al Thani.

“Semua pihak yang terlibat harus mencapai tingkat pemahaman dan panduan prinsip keamanan yang setiap orang harus patuhi daripada meminta negara-negara yang lebih besar untuk menggertak yang lebih kecil,” tambahnya.

Sheikh Mohammed Al Thani juga mengatakan perlunya untuk melakukan dialog terbuka dengan Iran, saingan regional Saudi, mencatat bahwa dengan semua perbatasan Qatar lainnya ditutup oleh negara-negara yang memblokade, hubungan dengan Iran diperlukan “untuk memenuhi kebutuhan rakyat Qatar”. (DH/MTD)

Sumber : Al Jazirah,  Moslem Today