OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 18 Desember 2017

Survei IDM: Pelaku Ekonomi Pasar Kapok Pilih Jokowi

Survei IDM: Pelaku Ekonomi Pasar Kapok Pilih Jokowi


10Berita – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kian dekat, nama-nama tokoh yang diprediksi bakal maju mencalonkan diri menjadi Presiden sudah bermunculan, termasuk Jokowi dan Prabowo, yang tahun 2014 lalu sempat duel memperebutkan kursi RI satu.

Selain Jokowi dan Prabowo, juga muncul nama lain seperti, Gatot Nurmantyo, Anies Basweden, Zulkifli Hasan, Puan Maharani, Muahaimin Iskandar, Agus Yudhoyono, dan Airlangga Hartato.

Dari tokoh-tokoh di atas, lembaga Survei IDM menumkan fakta, bahwa masyarakat khususnya pelaku ekonomi pasar tradisional menginginkan perubahan nyata di tahun 2019 mendatang.

Bahkan dari survei tersebut, ternyata pelaku ekonomi pasar tradisional dan masyarakat rata-rata mengaku kapok telah memilih Jokowi, yang dianggap ingkar janji. Saat responden diajukan pertanyaan “Apakah pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janji kampanyenya dalam membangun ekonomi kerakyatan?”

Ternyata 77.3% responden menjawab pemerintahan Jokowi-JK tidak meralisasikan janji mereka untuk membangun ekonomi kerakyatan dan tidak memprioritaskan pasar tradisional sebagaimana janjinya dalam kampanye.

“Sedangkan sebanyak 14.1% menjawab pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janjinya, walau belum dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Dan sisanya sebesar 8.6% menjawab tidak tahu,” ujar Bin Firman Tresnadi selaku Direktur Eksekutif IDM, Minggu (17/12).

Dalam surveinya, IDM juga menanyakan kepada responden soal keadaan ekonomi keluarga selama 3 (tiga) tahun terakhir. Dan hasilnya, Sebanyak 71,8% mengatakan terjadi penurunan ekonomi keluarga, sehingga mereka harus mensiasati dengan cara mengurangi hal-hal yang tidak mendesak, seperti pakaian dan jumlah kebutuhan bahan Pangan yang tidak pokok misalnya susu ,daging ,ikan ,telur  dan berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit karena akan menambah biaya yang harus dikeluarkan.

“Sementara itu, 20.7% mengatakan kondisi mereka pas-pasan saja, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa menyisihkan untuk menabung dan sisanya sebanyak 7.5% mengatakan kondisi ekonomi mereka membaik dan ada peningkatan penghasilan walaupun sedikit bisa untuk ditabung dan kebutuhan sosialita,” tandasnya.

Saat ditanya apakah ada peningkatan omzet selama 3 tahun terakhir ini? “Ternyata, sebanyak 81.8% responden mengatakan, keadaan mereka justru mengalami penurunan omzet, karena turunnya pembeli, selain itu para pembeli juga mengurangi belanja mereka, bahkan hampir setengahnya dari kebiasaan mereka berbelanja,” tukasnya.

Bahkan dalam temuan survei tersebut, rata-rata omzet mereka turun sebanyak 30% sampai 65 % dari sebelum-sebelumnya. Sedangkan 13.7% responden menjawab omzet mereka tetap dan sisanya sebesar 4.5% mengalami sedikit  peningkatan omzet namun keuntungan minim karena barang dagangan terus naik harga belinya. (Swa/Ram)

Sumber : Eramuslim