OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 27 Desember 2017

Tantangan Menjadi Muslim Kolombia

Tantangan Menjadi Muslim Kolombia

10Berita , JAKARTA -- Imam Komunitas Muslim Medellin Ahmed Dasuki,mengakui Muslim sulit hidup di tengah dominasi agama lain di Kolombia.Kesulitan yang paling utama adalah menemukan lingkungan Islami untuk membesarkan anak-anak. Lingkungan seperti ini sangat dibutuhkan untuk menanamkan nilai tauhid sedini mungkin. Sehingga, anak-anak tersebut mengenal dan memahami konsep tuhan sedini mungkin.

"Kami tinggal di masyarakat yang sangat sulit, dengan semua klub, pesta pora, dan seks bebas yang benar-benar dilarang dalam Islam," kata Dasuki, dilansir Colombia Reports.

Pada akhirnya, Dasuki meyakini, Alquran tidak mewajibkan agama lain untuk mematuhi praktiknya. Namun, dia mengatakan, orang tua Muslim berharap untuk menanamkan nilai-nilai tradisional pada anak-anak mereka. Demi kepentingan mereka dan bukan karena kewajiban.

Para orang tua Muslim berharap anak- anaknya dapat tumbuh sebagai generasi Muslim taat yang menjunjung tinggi nilai- nilai Islam. Mereka nantinya dapat mengajarkan keturunannya tentang tauhid dan berbagai tradisi keislaman yang sudah dikembangkan sejak era Rasulullah.

Meskipun tidak ada angka resmi jumlah orang yang telah masuk Islam di seluruh Kolombia, orang-orang yang masuk Islam diyakini mewakili sebagian besar ko munitas Muslim perkotaan. Imam memper kirakan bahwa mereka membentuk seti dak nya 90 persen komunitas Muslim di Medellin. Sementara, komunitas Muslim di Bogota mengklaim bahwa ada 10 orang Kristen yang masuk Islam setiap hari, seperti yang dikutip oleh surat kabar nasional El Espectadorpada Juli 2013.

Dasuki merasa bahwa alasan utama mengapa orang-orang masuk Islam karena mereka mencari jalan yang baik menuju pencerahan spiritual dan gaya hidup sehat.

Islam yang melarang konsumsi alkohol dan seks bebeas membuat pemeluknya tampil beda sehingga menginspirasi masyarakat setempat yang sadar dan memahami pentingnya membangun generasi dan keluarga yang sehat.

Sumber :Republika.co.id