OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 21 Desember 2017

Wisata Kuliner di Tanah Suci

Wisata Kuliner di Tanah Suci

10Berita , JAKARTA -- Di kota Makkah dan Madinah, selain bisa menikmati wisata rohani dan wisata belanja, para jamaah juga bisa menikmati wisata kuliner. Kuliner di sana sangat beragam dan yang pasti halal untuk dimakan oleh umat Islam. Harganya pun cukup terjangkau, tidak jauh berbeda dengan kuliner di Indonesia.

Apa saja ragam makanan yang dapat kita jumpai di Makkah dan Madinah?

Pertama yaitu Kebab atau orang Arab menyebutnya Shawarma, makanan yang seringkali ditemui jika berkunjung ke Negara Timur Tengah karena memang kebab berasal dari sana. Shawama terbuat dari roti pita panggang berisi potongan kecil daging ayam, kambing, atau sapi, dan gabungan sayuran seperti tomat, bawang bombay, mentimun, dan selada.

Shawama juga bisa ditemui di Indonesia, bedanya Sawarma yang di Makkah dan Madinah ditambah potongan kentang rebus di dalamnya. Rasanya jadi lebih enak dan beda dengan kebab dari Negara lain. Makanan khas Tanah Suci itu bisa ditemukan di jalan-jalan sekitar Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah.

Makanan khas Kota Makkah dan Madinah kedua adalah Tamis, makanan yang berasal dari tepung gandum yang diolah denga cara dibakar di dalam tungku tanah. Bentuk tamis hampir sama seperti roti pita, tetapi lebih lebar yaitu bediameter sekitar 40 sentimeter. Ada beberapa varian rasa dari Tamis, ada yang gurih dengan taburan keju dan ada yang manis dengan taburan gula dan wijen.

Orang Arab bisanaya memakan Tamis dengan menambahkan bumbu yang bernama ful. Ful terdiri dari campuran kacang mereah yang dihluskan, sejenis jinten bernama “kamon”, acar tomat, dan minyak zaitun. Mereka juga busanya menambahkan banwang bombai, cabai hijau, atau perasan jeruk lemon ke dalam campuran ful.

Masih berbau roti, di Makkah dan Madinah, para jamaah juga bisa menikmati Roti Paratha, di Indonesia disebutnya roti canai. Roti Paratha terbuat dari tepung terigu, air, telur dan mentega yang kemudian dipanggang sampai berwarna kecoklatan. Biasanya Paratha dimakan dengan campuran Kari, baik kari ayaman, sapi, maupun kambing. Bagi yang tidak suka dengan kari, biasanya orang Arab memakan Paratha dengan menambahkan susu kental manis, gula, madu atau saus cabai.

Di luar dari makanan berbau roti-rotian, Makkah dan Madinah juga memiliki kuliner bernama Falafel. Makanan itu terbuat dari campuran kacang arab yang digiling, telur, garam dan sedikit tepung. Falafel berbentuk lingkaran seperti bola seukuran bakso di Indonesia. Jika biasanya makanan khas Tanah Suci dipanggang, Falafel justru digoreng.

Sumber : Ihram.com