OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 10 Januari 2018

Awas, Kebanyakan di Ruangan Kita Kekurangan Sinar Matahari

Awas, Kebanyakan di Ruangan Kita Kekurangan Sinar Matahari

  


10Berita , Bagi sebagian orang, beraktivitas di luar ruangan dan berpanas-panasan merupakan hal yang perlu dihindari. Hal ini karena tidak ingin kulit menjadi hitam, gosong, berkeringat ataupun takut terkena kanker kulit. Tetapi perlu diketahui bahwa tubuh tetap memerlukan terkena cahaya matahari setidaknya 5 hingga 15 menit setiap hari. Hal ini sangat perlu diperhatikan bagi yang biasa beraktivitas di dalam ruangan dalam waktu lama, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan terkena sinar matahari. Tubuh yang kekurangan sinar matahari memiliki beberapa bahaya bagi kesehatan. Berikut beberapa bahaya tersebut.

1. Mudah terserang penyakit

Sumber vitamin D yang berasal dari sinar matahari akan menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat sehingga dapat melawan berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit. Pada beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara kekurangan asupan vitamin D dengan infeksi saluran pernapasan seperti, pilek, bronkitis, dan pneumonia. Oleh karena itu, ketika tubuh seseorang yang kekurangan sinar matahari umumnya memiliki sistem imun yang lemah dan mudah terserang penyakit.

2. Sering merasa lelah

Hal yang satu ini juga mungkin pernah dirasakan oleh sebagian orang, yakni mudah merasa lelah. Aktivitas di dalam ruangan membuat orang jarang terkena sinar matahari sehingga menjadi salah satu faktor seringnya tubuh merasa lelah. Bekerja atau menghabiskan waktu hanya duduk berjam-jam ataupun beraktivitas lainnya di dalam ruangan membuat tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin D yang cukup dari paparan sinar matahari.

3. Nyeri tulang, sendi dan otot

Saat tubuh kurang terkena sinar matahari dapat menyebabkan nyeri pada bagian-bagian tubuh seperti kondisi tulang, sendi dan otot. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan asupan vitamin D yang dihasilkan oleh sinar matahari. Vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme tulang. Selain itu, kekurangan vitamin D juga sering dikaitkan dengan rakhitis, yakni penyakit di mana jaringan tulang tidak secara sempurna dimineralisasikan, sehingga menyebabkan pelunakan dan pelemahan pada tulang. Kekurangan vitamin dari dari paparan sinar matahari pada seseorang juga dapat mengalami radang sendi psoriasis (psoriatic arthritis). Hal ini terjadi ketika sistem imun menyerang persendian seseorang tersebut. Gejalanya yakni, nyeri sendi, pembengkakan, dan peradangan di kulit atau kuku.

4. Mudah mengalami Bad Mood

Kekurangan terkena sinar matahari juga dapat membuat seseorang mudah mengalami bad mood. Dalam sebuah penelitian American Journal of Geriatric Psychiatry, mengatakan bahwa orang yang kurang sinar matahari jadi sepuluh kali lebih rentan mengalami depresi atau merasa gundah. Hal ini disebakan karena sinar matahari yang memang dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

5. Sulit tidur nyenyak

Pada setiap organ tubuh bekerja secara otomatis berdasarkan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Sementara jam biologis ini diatur oleh cahaya matahari. Jika berada di dalam ruangan dengan penerangan buatan seperti lampu untuk waktu yang lama, dapat membuat jam biologis menjadi kacau karena tidak dapat membedakan pagi, siang dan malam. Selain itu, pada sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Sleep Medicine mengatakan bahwa terdapat kaitan yang erat antara rasa kantuk di siang hari dengan kadar vitamin D tubuh yang rendah. Penelitian yang dilakukan pada 81 pasien ini mengeluhkan masalah tidur dan nyeri yang tidak spesifik. Lalu kadar vitamin D mereka diukur dan para peneliti menduga bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat mengakibatkan rasa kantuk yang berlebihan baik secara langsung, atau melalui adanya nyeri kronik.

6. Meningkatkan resiko penyakit berbahaya

Para ahli di Harvard School of Public Healthmenemukan bahwa kekurangan vitamin D dari sinar matahari dapat membuat seseorang menjadi dua kali lipat lebih rentan (beresiko) terserang penyakit berbahaya seperti, jantung, kanker payudara, serta kanker prostat. (Fikriah NurJannah)

Sumber : hellosehat(dot)com dan berbagai sumber, Ummi Online
Ilustrasi: Google