OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 30 Januari 2018

Bahaya Hedonis Merusak Generasi

Bahaya Hedonis Merusak Generasi

10Berita, Miris, melihat sebuah tayangan berita q hari yang lalu tentang dua orang anak SMA yang membunuh seorang supir online dan mencuri mobilnya hanya untuk kesenangan dan berfoya-foya. Kasus seperti ini sering terjadi, alasan tuntutan ekonomi dan gaya hidup telah mendorong seseorang menghalalkan segala cara bahkan menghilangkan nyawa sekalipun. Mengapa ini bisa terjadi?

Dorongan tuntutan gaya hidup manusia di zaman kekinian  semakin tinggi."Hedonisme" adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Paham ini mendorong seseorang hanya mengejar modernitas, menghabiskan banyak uang dan waktu yang dimiliki untuk memenuhi banyak keinginan yang dianggap menarik. Seperti fashion, makanan, barang-barang mewah, tempat nongkrong dan sebagainya.

Hal ini disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah :

1. Kemajuan teknologi yang begitu pesat.

Saat ini kita hidup dimasa yang serba praktis dan canggih, dimana semuanya dapat dilakukan dengan cepat dan cenderung instan. Gaya hidup seperti ini biasa kita kenal dengan gaya hidup modern, dimana timbulnya pola terbaru dari tingkah laku manusia dalam kehidupannya yang sesuai dengan tuntutan zaman. Berkembangnya media mulai dari tv, radio dan alat media sosial lainnya memiliki pengaruh sangat besar terhadap gaya hidup masyarakat. Teknologi yang seharusnya dianfaatkan untuk kebaikan, tetapi malah digunakan sebagai sarana kemaksiatan.

2. Lemahnya Keimanan

Kemaksiatan yang merajalela saat ini seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, LGBT dan kekerasan yang dilakukan geng-geng motor sangat meresahkan masyarakat, ini terjadi akibat lemahnya iman di kalangan para remaja.

3. Pengaruh Lingkungan 

Lingkungan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepribadian, perilaku seseorang, terutama generasi muda dan anak-anak. Apabila kondisi lingkungan buruk maka buruk pula masyarakat nya begitupun sebaliknya.

Islam telah menjelaskan tentang tujuan penciptaan manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ad dzariyat ayat 56 bahwa tujuan manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepadaNya.

ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". 

Bagi seorang muslim kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan di dunia berupa harta benda, keluarga, perniagaan semua itu adalah bersifat sementara. Sebagaimana dalam firman Allah SWT surat Al Hadid ayat 20.

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."

Paham hedonis merupakan buah dari sistem kapitalisme yang harus dijauhkan dari benak kaum muslimin karena telah memalingkan tujuan hidup manusia dari tujuan mencari ridho Allah SWT. Paham inipun memalingkan makna kebahagiaan bahwa  mencari dan mendapatkan materi yang sebanyak-banyaknya adalah kebahagiaan yang sesungguhnya/hakiki.

Itulah strategi barat untuk memalingkan kaum muslimin dari akidahnya terutama merusak generasi nya dengan paham hedonis .Generasi ini hanya akan selamat apabila syariat Islam diterapkan. Wallahu a'lam bi showab.

Selvi Sri Wahyuni, S.PdI.
 

Sumber : SI Online