Begini Balasan Pakistan atas Ancaman Trump karena Kalah Perang di Afghanistan
10Berita, PAKISTAN – Pakistan telah bereaksi setelah Presiden AS Donald Trump melalui Twitter melontarkan tuduhan bahwa Pakistan melakukan penipuan dan memberikan tempat yang aman bagi “Taliban.”
Dalam tweet pertama tahun ini pada hari Senin (1/1/2018), Trump mengancam untuk memotong bantuan ke Pakistan karena diduga berbohong kepada AS dan hanya memberikan “sedikit bantuan” dalam memburu “teroris” di Afghanistan.
“Amerika Serikat dengan bodohnya telah memberi Pakistan bantuan lebih dari $ 33 miliar selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberikan apa-apa selain kebohongan dan tipu daya, sambil memikirkan pemimpin kita sebagai orang bodoh,” kata Trump, lansir Aljazeera Selasa (2/1/2018).
“Mereka memberi tempat yang aman bagi teroris yang kita cari di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak ada lagi!”
Sebagai tanggapan, Shahid Khaqan Abbasi, perdana menteri Pakistan, mengadakan pertemuan dengan Komite Keamanan Nasional (National Security Committee-NSC), yang terdiri dari kepala angkatan darat, kepala angkatan laut dan udara, kepala intelijen dan menteri lainnya, pada hari Selasa untuk membahas tindakan di masa depan.
Setelah pertemuan tersebut, NSC mengungkapkan “kekecewaannya yang dalam” atas komentar Trump.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ucapan pimpinan AS baru-baru ini “sama sekali tidak dapat dipahami karena bertentangan dengan fakta-fakta yang nyata, dilontarkan dengan ketidakpekaan yang besar atas kepercayaan antara dua negara yang dibangun di atas generasi-generasi, dan meniadakan pengorbanan puluhan tahun yang dilakukan oleh bangsa Pakistan.”
Tanggapan NSC muncul setelah Khawaja Asif, menteri luar negeri Pakistan, mengatakan bahwa Trump mencoba menyalahkan Pakistan atas kegagalan AS untuk memenangkan perang melawan Taliban di Afghanistan.
“Trump kecewa atas kekalahan AS di Afghanistan dan itulah satu-satunya alasan dia melemparkan tuduhan ke Pakistan,” kata Asif kepada jaringan televisi Pakistan Geopada hari Senin.
“Kami sudah mengatakan kepada AS bahwa kami tidak akan berbuat lebih banyak, jadi Trump tidak lagi memiliki kepentingan.”
Dia mengatakan “Pakistan siap memberi tahu setiap detail bantuan yang telah diterima dari AS.”
Secara terpisah, Khurram Dastagir, menteri pertahanan Pakistan, berjanji untuk mempertahankan kedaulatan negaranya.
Kantor luar negeri Pakistan memanggil duta besar AS di Islamabad pada hari Senin dan mengajukan protes terhadap tweet Trump.
Richard Snelsire, juru bicara kedutaan AS, mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa David Hale dipanggil oleh kantor asing tersebut.
Sumber : Jurnalislam.com