OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 20 Januari 2018

Cerita Gubernur Sumbar tak Terima Tamu Waktu Magrib dan Isya



Cerita Gubernur Sumbar tak Terima Tamu Waktu Magrib dan Isya

dok. Istimewa

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno



IP mengaku memanfaatkan sela Maghrib-Isya untuk membaca Alquran bersama keluarga.

10Berita ,  PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) dikenal sebagai pejabat yang memiliki agenda padat. Bahkan tak jarang ia tetap menerima tamu penting di rumah dinasnya. Meski begitu, ada waktu-waktu 'sakral' bagi IP, saat ia memilih tinggal di rumah dan tak ingin menerima tamu.

 

Bagi kolega dan pejabat yang sudah mengenal IP secara dekat, barangkali menyadari bahwa Gubernur Sumbar dua periode tersebut tak mau menerima tamu di waktu antara ibadah sholat Maghrib dan Isya. Ternyata kebijakan yang ia ambil itu bukan tanpa alasan. IP mengaku memanfaatkan sela Maghrib-Isya untuk membaca Alquran bersama keluarga besarnya.

 

"Coba tanya ajudan saya. Magrib sampai Isya ngga boleh ada tamu. Ngapain? Baca Quran dengan anak-anak. Bahkan mungkin Sandiaga juga nggak bisa ketemu," ujar IP saat mendampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meluncurkan Gerakan 2.000 Hafiz Alquran, Sabtu (20/1).

 

IP mengungkapkan, usai jamaah sholat Maghrib biasanya dimanfaatkannya dan anak-anak untuk bertadarus Alquran. Bahkan anak-anak dan menantunya juga diminta 'setor' bacaan Alquran.

 

"Semua anak setor. Kami ikut program One Day One Juz," kata IP.

 

Irwan mengatakan, penting baginya untuk membangun generasi Qurani. Apalagi menurutnya, tantangan ke depan sangat berat dengan perkembangan teknologi yang harus diimbangi dengan pemahaman agama yang baik.

 

"Allah akan membantu dan membentengi dan menghindarkan fitnah bagi kita selama berpegang Alquran. Kalau mau rakyat bahagia ya ayo ramai-ramai baca Quran," katanya.

 

IP menilai, bagi kalangan orang tua barangkali terasa lebih berat untuk menghafal Alquran. Hal ini berbeda dengan anak-anak muda yang lebih lancar dalam menghafal Alquran.

 

"Tapi paling tidak membaca. Membaca Alquran itu saja dulu," katanya.

Sumber : Republika.co.id