OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 11 Januari 2018

Di Akhir Zaman, Pendusta Dipercaya, yang Jujur Dinista

Di Akhir Zaman, Pendusta Dipercaya, yang Jujur Dinista


10Berita – Kiamat tidak akan terjadi sehingga orang yang dipercaya didustakan, orang yang khianat malah dipercaya.

Hal itu sebagaimana Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,

سَيَأتِي عَلَى النَّاس سَنَوَات خَدَّاعَات، يُصَدَّق فِيهَا الكَاذِب ويُكَذَّب فِيهَا الصَّادِق، ويُؤْتَمَن فِيهَا الخَائِن ويُخَوَّن فِيهَا الأَمِين، ويَنْطِق فِيهَا الرُّوَيْبِضَة، قِيْلَ: ومَا الرُّوَيْبِضَة؟ قَالَ: الرَّجُل التَّافِه في أمْر العَامَّة

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah dan orang yang amanah dikhianati, dan berbicara di zaman itu para Ruwaibidhoh.” Ditanyakan, siapakah Ruwaibidhoh itu? Beliau bersabda, “Orang bodoh yang berbicara dalam masalah umum.” (HR. Al-Hakim).

Ustadz Abu Fatiah mencontohkan adanya sertifikasi penceramah agama bila tidak dikelola dengan benar, maka akan menjadi bagian pembatasan penyampaian ilmu agama.

Dengan begitu nilai agama akan pudar dan manusia tidak akan bisa membedakan mana yang hak dan mana yang bathil.

“Hari ini kita mendapatkan tantangan adanya wacana Kementrian Agama, ulama nantinya disertifikasi. Bagaimana nanti hasilnya, ini nampaknya harus kita dukung dan kita do’akan. Kalau sertifikasi ini tujuannya membatasi menyampaikan kebenaran maka pilihan ada pada umat. Kalau sertifikasi ini maksudnya memfasilitasi Da’i supaya lebih profesional, dalilnya benar-benar bagus, yang disampaikan benar-benar jujur, yang diinginkan damai dunia dan akhirat, maka ini sertifikasi yang kita dukung,” ujarnya.

Manusia-manusia Nista

Mendekati akhir zaman tinggallah orang-orang nista, janji dan akhlaq mereka carut marut, Janji kemarin hari ini sudah lupa.

Ustadz Abu Fatiah juga mengungkapkan, maraknya tuduhan hoax justru dialamatkan pada media Islam. Padahal realita yang ada sebaliknya, untuk itu umat Islam harus cerdas dalam memilah informasi.

“Bapak ibu sekalian kalau anda biasa melihat berita-berita media Islam, membuka situs-situs Islam, grup media sosial Islam, habis itu nonton televisi dan koran mereka, mules pastinya. Kenapa? karena terpola berbalik seratus delapan puluh derajat pak, jadi ini benar-benar kita membatasi jangan sampai otak kita menjadi tong sampah informasi-informasi media mereka,” tuturnya. Setuju Ustadz! Teve sekarang cuma berisi sampah dan sampah, jangan sampai otak kita dikotori oleh sampah… (ys/pm)

Sumber:Eramuslim 

Related Posts:

  • Reuni 212, Persatuan dan Ruh Jihad Pilar Kebangkitan IslamReuni 212, Persatuan dan Ruh Jihad Pilar Kebangkitan Islam 10Berita, Aksi Reuni 212 digelar pada Sabtu, 2 Desember 2017 di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat menarik perhatian. Aksi ini merupakan Aksi Bela Islam jilid … Read More
  • KesederhanaanKesederhanaan 10Berita , Oleh: Ahmad Agus Fitriawan Suatu ketika, sahabat Umar bin Khattab RA berkunjung ke rumah Rasulullah SAW ketika dia telah masuk ke dalamnya, dia tertegun melihat isi rumah beliau, yang ada hanyalah se… Read More
  • Awas, Pahala Jihad pun Tidak Bisa untuk Membayar Utang Awas, Pahala Jihad pun Tidak Bisa untuk Membayar Utang    Dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu berkata, “Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan berkata, ‘Ya … Read More
  • Mendatangkan Rezeki Mendatangkan Rezeki 10Berita , JAKARTA -- Rezeki adalah urusan Allah subhanahu wa ta’ala. Hanya Dia yang tahu dan mengatur semua urusan manusia termasuk rezekinya. Bagaimana rezeki itu datang, seberapa banyak rezeki itu? Itu… Read More
  • Air Kehidupan Bagi Muslim PendosaAir Kehidupan Bagi Muslim Pendosa 10Berita ,Muslim menyebutkan dalam kitab shahihnya bahwa Abu Sa’id al Khudzri ra meriwayatkan salah satu hadis dari Rasulullah SAW. Isinya berkaitan dengan bagaimana menghidupkan kemba… Read More