Dicecar Jurnalis, Dubes Amrik Ngaku Sebar Hoax Soal Muslim
10Berita – Duta Besar Amerika Serikat untuk Belanda, Pete Hoekstra akhirnya meminta maaf atas pernyataan hoax soal Muslim yang pernah disebutkannya pada 2015.
Ungkapan kebohongan itu, mengenai Muslim di Eropa yang disebutnya menyebabkan kekacauan dan adanya politisi yang tewas karena umat muslim.
Hoekstra terpaksa berbicara mengungkap kebohongannya setelah bungkam dua tahun lamanya. Awalnya dia mencoba menghindar menjawabnya. Untungnya, dia terus dicecar hingga akhirnya mengaku pernah mengatakan berita bohong itu.
“Saya tidak akan membicarakan hal itu lagi,” ujarnya sambil membalikkan badannya menghindari pertanyaan wartawan dalam jumpa pers, pekan lalu di Kedutaan Besar AS Deh Haag.
“Ini di Belanda. Anda harus menjawab pertanyaan,” sahut jurnalis.
Para wartawan tidak puas. Mereka meminta Pete Hoekstra menyebutkan nama politisi Belanda yang dibakar imigran Muslim di Belanda. Petugas pers Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Belanda sampai menyela pertanyaan wartawan agar tidak menanyakan hal tersebut.
Hoekstra membuat komentar itu meskipun faktanya tidak ada dalam sejarah Belanda tentang politisi yang dibakar, dan tidak ada kawasan di negara itu yang dianggap zona terlarang.
“Ini Belanda, Anda harus menjawab semua pertanyaan,” cecar wartawan setempat.
Setelah didesak, Hoekstra mengakui. Hoesktra membuat komentar mengenai ekstremisme Islam dalam sebuah konferensi terorisme di David Horowitz Freedom Center, kelompok terkait kubu sayap kanan Belanda, Geert Wilders.
Konferensi tersebut berlangsung pada 2015. Saat itu, Hoekstra mengatakan ada zona berbahaya di Belanda setelah beberapa politikus dibakar dengan sadis. Dia menuding Muslim sebagai dalang pelakunya.
“Ya saya mengaku salah, saya memang tak yakin,” kata Pete Hoekstra mengakui kebohong- annya.
Desember lalu, dia pernah ditanya hal sama. Tapi, dia masih tetap bohong.
Hoekstra merupakan politikus dari Partai Republik yang lahir di Belanda namun besar di AS setelah keluarganya beremigrasi ke Negara Tulip itu. Dia menjadi Dubes AS setelah diangkat Trump pada 11 Desember 2017.(kl/rm)
Sumber : Eramuslim