OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 14 Januari 2018

Dokter Inong: Agar Tak Tertular HIV/AIDS, Jangan Berzina

Dokter Inong: Agar Tak Tertular HIV/AIDS, Jangan Berzina

Rifa'i Fadhly/hidayatullah.com

Dewi Inong Irana pada seminar tentang LGBT di Universitas Indonesia, Depok, Jum'at (26/02/2016).

10Berita – Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Dewi Inong Irana SpKK menceritakan, penyakit AIDS berawal dari prilaku gay di Amerika. Sebelumnya tidak ada penyakit mematikan itu.

“Di Amerika terbanyak pada kelompok LGBT,” ungkap dokter lulusan FK UI ini dalam studium generale “LGBT Indonesia: Bahaya dan Penanganannya”, Sabtu (13/01/2018), di aula lantai empat Masjid Abu Bakar Ash Shiddiq, Jl Otista Raya, Jakarta Timur.

Ia menerangkan, sekarang, perilaku lelaki seks dengan lelaki (LSL) tidak hanya dilakukan kaum gay, tapi juga kaum waria dan biseksual. Di Indonesia, kata dia, satu di antara empat LSL secara umum sudah terinfeksi HIV/AIDS.

“(LSL) beresiko tertinggi tertular HIV/AIDS,” ucapnya sekali lagi mengingatkan.

Penularannya yang paling gampang, lanjut dokter Inong, melalui dubur. “Kemungkinannya kalau kita berzina lewat dubur itu 60 kali lipat lebih gampang kena HIV dibandingkan dengan yang normal.”

Bukannya ada kondom yang katanya bisa mencegah penularan HIV/AIDS?

Soal ini, ia membantahnya dengan keras. Pori-pori kondom, terangnya, lebih besar dari ukuran virus HIV. Sehingga virus HIV tetap bisa menembusnya.

Data dari Universitas Harvard yang dia kutip, mengungkap, kondom hanya bisa mengurangi risiko tertular AIDS sekitar 26 persen.

“Kondom tidak bisa mencegah 100 persen. Hanya bisa mengurangi,” ujarnya.

Daripada pakai kondom, saran dokter Inong supaya tidak tertular HIV/AIDS: jangan berhubungan seks di luar penikahan dan setia pada pasangan.

“Intinya jangan zina. Beres. Zinanya mau laki-laki sama laki-laki, mau laki-laki sama perempuan, lewat mulut, lewat tangan,” pungkasnya.* Andi

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah.com