Eep: Membangun Kecerdasan Politik Umat
10Berita – 1.Ubahlah ‘cara mengaji yg keliru’ manakala kita hny mengaji tekstual semata-mata tnp peduli kontekstual;
2.Umat Islam hrs berhenti membuat ‘kerumunan’ (hny sebatas mengumpulkan massa), tp bangunlah ‘barisan’ (organisasi dan jaringan);
3.Berhentilah meluapkan ‘kemarahan’ (emosional yg destruktif), mulailah bangun ‘perlawanan’ (legal dan konstruktif);
4.Kecerdasan politik umat hrs diasah terus menerus. Sehebat apapun seorang politisi, klo kecerdasannya tdk sesuai kontektual, tdk akan berguna;
5.Teknologi merupakan salah satu ‘kendaraan politik’ tercanggih abad 21;
6. PQ = POLITICAL QUOTIENT, atau Kecerdasan Politik, unsurnya ada 3 point:
a. Kemampuan membangun ‘Kesadaran’ politik;
b. Kemampuan membentuk ‘Kekuatan’ politik;
c. Kemampuan merebut ‘Kesempatan’ politik;
7. Unsur ‘Kesadaran’ politik ada 3 point:
a. Pengetahuan;
b. Empati;
c. Aktivasi;
8. Pengetahuan sesorang thd kondisi politik tdk serta merta membangun kesadaran politik;
9. Empati seseorang menjadikan pengetahuan politiknya hidup, lalu menjadikan seseorang bergerak (aktivasi);
10.Suara umat Islam pd pemilu 2014, yg diwakili partai Islam hny 31%. Umat Islam mayoritas, namun tdk mjd kekuatan politik;
11. Contoh lain tdk adanya ‘Kesadaran’ politik: Misalnya, tidak adanya mobilisasi dana infaq Jumat masjid se-Indonesia utk disumbangan ke Rohingnya;
12. Hak politik hrs ditegakkan scr individu yakni hak sbg warga negara. Sifatnya fardhu ‘ain. Dengan cara bangunlah kesadaran akan hak2 sbg warga negara;
13.Kalau kita hrs ‘bangun’, maka hrs ada ‘kekuatan’ utk bangun. Klo kita mau ‘menang’,maka hrs ada ‘kesadaran’ utk menang;
14. Unsur ‘Kekuatan’ politik terdiri atas 4 point:a. Memperkuat diri sendiri;b. Memperkuat kelompok;c. Memperkuat organisasi;d. Memperkuat jaringan;
15. Tidak ada Islam tnp berjamaah. Tdk ada jamaah kecuali dg kepemimpinan. Tdk ada kepemimpinan kecuali dg ketaatan;
16. Umat Islam suka membangun organisasi tp tdk suka memperkuat jaringan;
17. Kapitalisasi hal2 yg membuat kita kuat sementara kelemahan kita, mari kita selesaikan dibawah meja;
18. Jadikan masjid utk membangun jaringan ke-ummat-an, jangan jadikan masjid golongan dan kelompok;
19. Unsur ‘Kesempatan’ politik terdiri atas 2 point:a. Mempengaruhi kebijakan;b. Berkuasa;
20. Klo sdg tdk berkuasa, aktiflah pengaruhi kebijakan politik yg ada dg berbagai cara (yg baik);
21. Informasi dan pengetahuanadalah kekuasaan, barangsiapayg menguasai keduanya mereka berkuasa;
22. Jgn haramkan diri kita, kelompok kita dan organisasi kita berkuasa (eksekutif, maksudnya);
23. Kalau hal itu kita lakukan, kita hny akan jd korban kekuasaan, bukan subjek kekuasaan;
24. Tidak ada peradaban dunia yg dibentuk oleh mayoritas. Peradaban dan perubahan itu dibangun oleh minoritas kreatif. Ktk semua org mengatakan tdk mungkin, minoritas kreatif berkata mungkin dan dia menunjukkannya dg data dan fakta2. (Arnold J. Toynbee)
25. Politik yg cerdas itu ‘pertukaran’. Sebaliknya politik yg bodoh itu ‘transaksi’;
26. Jgn munculkan tokoh menjelang pemilu tp bangunlahtokoh tiap hari. Sepanjang hayat harus kampanye;
27. Kita hrs mengubah umat Islam dr ‘massa’ menjadi ‘warga negara’, yg kualitasnya ada 5 point:
1. Jadilah warga negara yg tahu dan pandai mjg haknya;
2. Warga negara itu tahu hak org lain dan org byk dan tahu cara menunaikan hak tsb msg2;
3. Warga negara itu mrk yg tdk tergantung kpd orang lain hattakpd pemimpinnya kecuali pd dirinya sendiri;
4. Warga negara itu proaktif tdkmenunggu;
5. Melawan dg cara beradab dan dewasa.
Sekian.(kl/wa)
Sumber :Eramuslim