Jangan Ada (Cinta) Mantan di Antara Kita
Oleh : Loly Norsandi
Mantan. (n)
Seseorang yang kita anggap jodoh tapi ternyata bukan. Jleb!
Seorang laki-laki, tiba-tiba saja berlari setelah khutbah nikah yang diberikan penghulu. Ia meraih pinggul sang biduan yang sedang melantunkan lagu kesedihan, membawanya ke dalam pelukan erat. Bagaimana tidak, si biduan adalah sang mantan!
Ia bukan biduan yang khusus teken kontrak untuk mengisi acara. Ia ternyata sang mantan yang datang jauh-jauh dari Jambi ke Sulawesi untuk menyumbang sebuah lagu yang menyayat hati di resepsi pernikahannya.
Tak hanya sampai di situ, si mempelai laki-laki pun ambruk dalam pelukan sang mantan. Resepsi perkawinan, itu sih biasa terjadi. Setiap minggu juga sering ada. Tapi resepsi perkawinan yang laki-lakinya pingsan di pelukan mantan, itu baru luar biasa.
Tidak sekali memang kejadian lucu nan pilu ini terjadi di Indonesia. Wanita yang sudah 7 tahun pacaran, terisak-isak saat memberi selamat kepada si mantan yang tengah bersanding dengan jodohnya. Ada juga pria yang mengamuk di resepsi perkawinan mantan, hingga ucapan Master of Ceremony(MC) menjadi bahan aransemen DJ dunia.
"Mohon bersabar, ini ujian...
Mantan! Terdengar seram bagi mereka yang kisah cintanya harus berakhir tragis. Bahkan ada yang bunuh diri saat harus berpisah dengan yang tercinta. Astaghfirullah.
Memang, yang pernah mengisi hati itu tak mudah hilang. Bayangkan saja kasus yang terjadi di Sulawesi ini, bertahun-tahun berpacaran namun harus berakhir karena uang panaik. Kemudian dia menikahi wanita yang baru dua bulan dikenalnya.
Sayangnya cerita mantan ini kadang tak hanya sampai di pelaminan. Aku menjadi tamu, kamu menjadi mempelai. Namun banyak yang berlanjut menjadi perselingkuhan, akibat Cinta Lama yang Belum Kelar. Jadilah, persoalan mantan ini menjadi serius.
Miris memang! Idealnya, jangan ada mantan di antara kita. Biar cinta itu suci hanya untuk yang halal. Biar hati dan kehormatan terjaga. Biarkan seperti Fatimah dan Ali. Yang masa mudanya sibuk mendakwahkan Islam dan menuntut ilmu.
Yuk, move on!
Hijrah setelah punya mantan, pun tak terlambat karena Allah Mahapemaaf, Mahapemurah. Lupakanlah sang mantan mulai saat ini juga. Hingga hati siap menerima cinta (halal) yang baru. Agar kelak keutuhan rumah tangga terjaga, sakinah hingga usia senja.
Lupakanlah ia, sang mantan. Toh, ia yang pergi tanda tak berjodoh, karena jodoh harusnya menikah. Kalau pacaran bukan jodoh, itu sih maksiyat.
Berat, biar pelan tapi pasti kita bisa mulai dengan tobat. Bertobat dari segala aktivitas maksiyat selama berpacaran, mulai dari zina hati, fikiran, bahkan zina yang sebenar-benarnya. Allah maha menerima taubatan nasuha. InsyaAllah. Di bawah ini ada langkah-langkah yang bisa kamu tempuh untuk semakin mudah melupakan mantan.
1. Luruskan niat.
Melupakannya bukan karena ia tak baik, tapi karena hati ini layaknya hanya milik Allah dan hanya untuk yang halal kelak.
2. Menyibukkan diri dengan kebaikan.
"Kalau tidak menyibukkan diri dengan kebaikan, maka kita akan disibukkan dengan kesia-siaan." [Ibnul qoyyimah]
Jangan habiskan waktu mu untuk mendengarkan lagu melow, sambil merenungi rintik hujan yang katanya 1% nya air, 99% kenangan. *duhh.. sadis.
Yuk, sibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, yang menjadikan diri kita berarti. Berarti untuk masa depan kita, dunia-akhirat. Dari pada merenungi dia yang mungkin sudah bahagia dengan yang lain.
3. Stop stalking!
Zaman now, zaman sosial media. Gak usah stalk akun dia. Dia baik-baik aja koq, khawatirkan aja diri kamu. Jangan hidup menyedihkan karena stagnan, gak move on. Kalau bisa, unfollow aja instagram dia. Unfriend facebook dia. Unsuscribe youtube dia. Karena apa? Karena cinta yang masih kamu miliki itu membahayakan kamu, harus kamu lupakan.
Cinta memang fitrah, boleh saja kamu punya. Tapi kalau bikin kamu inginnya pacaran dengan dia, ya gak boleh. Yakin saja, jodoh gak kemana. Yang penting sekarang kamu move on dan hijrah dulu dari sang mantan. Siapa tau malah berjodoh dengan orang yang luar biasa.
Bagaimana?
Setuju kan? Kalau mantan memang seharusnya dilupakan. Karena ia belum halal, karena Allah tak ridho. Agar hati siap bersama jodoh sebenarnya. Bahwa jodoh kita kelak mendapatkan hati yang suc, yang tak mencintai jodoh orang.
Dan yang penting, gak usah datang di resepsi sang mantan. Mendatangi undangan resepsi pernikahan itu memang wajib, tapi kalau tak syar'i, apalagi itu resepsi pernikahan mantan. Tak perlulah memaksakan diri, apalagi menyumbang lagu. Jangan ada lagi mempelai yang pingsan di pelukan sang mantan. Hehehe..
Timbun dalam-dalam mantan dan segala kenangan maksiyat. Ingat! di timbun. Jangan, dikubur. Kalau dikubur nanti malah ada niat buat ziarah.
So, let's move on! Move up! Jadi generasi muda yang produktif, mengerti agama dan jauhi pergaulan bebas. (rf/)
Ilustrasi: Google
Sumber :voa-islam.com