Mizani, sosok di balik video parodi viral Avengers Goes To Jogja
10Berita - Parodi trailer superhero asal Amerika Avengers menyita perhatian pengguna YouTube. Video editan berdurasi hampir dua menit tersebut merupakan potongan aksi superhero Hollywood yang dipadu dengan potret keindahan alam Kota Gudeg, Jogja.
Dalam narasinya, superhero berbondong-bondong datang ke Jogja untuk sekadar membeli batu akik sebagai salah satu unsur kekuatan mereka. Selain itu, superhero Marvelsekalian bisa mencicipi kuliner gudeg dan juga bakpia.
Video viral karya Mizani
Dalam hitungan hari sejak pertama diunggah ke YouTube kamis (11/1), parodi trailer tersebut mampu menarik puluhan ribu penonton dan ratusan lainnya memberikan komentar. Respon sebesar ini tak pernah diduga sebelumnya oleh Ahmad Mizani, sosok di balik trailer parodi Avengers yang terkenal itu.
Saat ditemui brilio.net, Senin (22/1), dengan gayanya yang santai, bercelana pendek dan kaos kasual, Mizani bercerita, penggarapan parodi trailer Avengers Goes To Jogja itu dikerjakan sendiri Mizani, baik dari editing, visual effect hingga voice over. Dia hanya butuh waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikannya. Menurut suami Aning ini, salah satu bagian menantang yaitu rotoscoping.
Sedangkan untuk visual gambar sebagian dari video trailer merupakan stock shoot lama milik Mizani. Namun sebagian juga merupakan potongan dari video Marzuki Mohamad 'Kewer-Kewer'.
Ayah dari dua orang putra Mohamad Mizunee Al Fayat dan Kira Gauvilla Mizunee ini memilih memadukannya dengan kisah batu akik karena benda ini sangat dekat dengan masyarakat Jogja. Pria berusia 39 tahun ini tak menyangka respons warganet begitu ramai, meski ada juga beberapa orang yang berkomentar sinis.
Mizani sendiri bukan orang baru di dunia videografi. Sejak tahun 2002, alumni Modern School of Design, Jogja 2001 tersebut telah memulai usaha jasa pembuatan video. Padahal ketika itu video tak semarak seperti saat ini.
Bila mengingat kembali pada tahun 2005 silam, Mizani pernah terpuruk dan orang terdekatnya hampir melupakan dirinya. Namun perlahan mulai bangkit dan kini ia berprofesi sebagai freelancer.
Pria asal Demak yang pada 2013 memboyong keluarganya ke Kasihan, Bantul ini sekarang sering mendapat tawaran job dari luar pulau Jawa, seperti Raja Ampat. Bahkan, pernah juga ke luar negeri seperti Malaysia. Video yang ia buat seperti video klip hingga video layanan masyarakat.
Tak hanya editing, unsur story telling menjadi nilai lebih dalam membuat sebuah karya video. "Yang bagus banyak, yang bikin visual effect yang lebih bagus juga banyak, bikin gambar bagus ya banyak, tapi kalau story telling-nya nggak bagus ya kurang menarik," tandasnya. "Sebetulnya saya punya impian bikin film yang bukan sembarangan, benar-benar film yang dikenang orang."
Sumber :Brilio.net