OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 07 Januari 2018

Muslim Nigeria Ingin Pemberitaan yang Adil Mengenai Islam

Muslim Nigeria Ingin Pemberitaan yang Adil Mengenai Islam


10Berita , LAGOS -- Cendikiawan Muslim Nigeria mendesak organisasi media untuk menyajikan pemberitaan yang adil mengenai Islam dan Muslim di Nigeria. Mereka mendesak wartawan Muslim untuk lebih aktif memproyeksikan esensi sejati Islam sebagai agama damai.

Menurut laporan Kantor Berita Nigeria (NAN), Cendikiawan Muslim menyeru organisasi media untuk menyajikan pemberitaan yang adil saat Konferensi Praktisi Media Muslim Nigeria (MMPN) ke-2 di Lagos, Nigeria pada Sabtu (6/1). Mantan Jurnalis yang berpengalaman dan Cendikiawan Muslim, Alhaji Liad Tella mengatakan, pemberitaan tentang isu-isu Muslim dan Islam mengalami kemunduran. "Sebab, non Muslim mendominasi media-media di Nigeria," ungkapnya.

Tella memberi ceramah yang berjudul Analisis Reportase Islam dan Muslim di Nigeria. Di dalam ceramahnya, Tella mendesak umat Islam untuk mengatasi kelemahan dan merangkul profesionalisme. Untuk mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari non-Muslim.

Sementara seorang Cendikiawan Muslim terkemuka di Nigeria, Prof Lakin Akintola dalam karyanya yang berjudul Imperatif Kepemilikan Media oleh Muslim Nigeria, berpandangan media Nigeria salah mengartikan umat Islam dalam beberapa kesempatan.
Dia mendesak, umat Islam untuk memiliki rumah media.

Dia juga menasihati Serikat Jurnalis Nigeria (NUJ) untuk memberi sanksi kepada wartawan yang menyalahartikan Islam dengan sengaja menyebarkan kebohongan. "Kadang-kadang orang-orang Muslim sengaja menutup diri dari media mengenai isu-isu yang menyangkut mereka. Sekarang umum mendengar orang-orang Muslim disebut sebagai teroris di media," ujar Lakin, dilansir dari The Guardian, Ahad (7/1).

Padahal, dia menegaskan, Muslim disebut teroris adalah pernyataan yang sangat kurang ajar. "Serikat Jurnalis Nigeria perlu tegas membuat sanksi kepada media yang menyalahartikan agama atau menghasut kekerasan," katanya.

Sumber : Republika.co.id