OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 31 Januari 2018

Paus Kirim Tim Investigasi Kasus Pelecehan Seksual ke Cile

Paus Kirim Tim Investigasi Kasus Pelecehan Seksual ke Cile

Pendeta Karadima dituduh melakukan pelecehan terhadap anak laki-laki di Santiago.

10Berita , VATIKAN -- Paus Francis mengirim tim investigasi dari Vatikan guna menyelidiki kasus pelecehan seksual di gereja Cile. Seorang uskup Cile, Juan Barros, dilaporkan telah melindungi seorang pendeta yang pernah melakukan aksi pelecehan.

Sebuah pertanyaan yang dikeluarkan Vatikan pada Selasa (30/1), menyatakan, Paus telah menunjuk Uskup Agung Charles Scicluna dari Malta untuk melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut. Uskup Scicluna terkenal setelah mengadili sejumlah kasus di tubuh Vatikan dari 2002 sampai 2012.

"Uskup Scicluna pergi ke negara itu untuk mendengarkan mereka yang ingin memberikan informasi yang mereka miliki," ujar pernyataan itu, dikutip BBC.

Saat mengunjungi Cile beberapa waktu lalu, Paus menyempatkan diri untuk bertemu dengan korban pelecehan seksual pendeta. Ia sempat menyatakan, keyakinannya bahwa Uskup Barros tidak bersalah dan telah menjadi korban fitnah.

"Jika saya melihat bukti yang melawan Uskup Barros, maka saya akan berbicara, tapi tidak ada satu bukti pun yang melawannya, itu semua fitnah, apakah itu jelas?" kata Paus.

Kardinal Sean O'Malley dari Boston, seorang penasihat utama paus, menuduh Paus telah menyakiti korban pelecehan dengan kata-katanya itu. Beberapa korban Karadima mengadakan sebuah konferensi pers yang mengatakan pernyataan Paus telah menyinggung dan tidak dapat diterima.

Paus kemudian meminta maaf atas komentarnya itu. Sejumlah kritikus bersikeras, penobatan Barros sebagai uskup harus ditinjau ulang oleh Paus.

Uskup Barros tidak dituduh melakukan pelecehan seksual, tetapi ia melindungi pendeta lain, yaitu Fernando Karadima, yang dilaporkan telah melecehkan anak laki-laki. Karadima dituduh melakukan pelecehan terhadap beberapa anak laki-laki di Santiago, sejak 1980-an.

Vatikan telah menyatakan Karadima bersalah dan menjatuhkannya dengan hukuman penebusan dosa dan berdoa seumur hidup. Namun, pria itu tidak menghadapi tuntutan pidana di Cile.

Paus mendapatkan banyak kritik setelah Uskup Barros diumumkan sebagai uskup Osorno, di Cile selatan, pada 2015, meskipun mendapat tentangan keras. Kritik tajam atas peristiwa ini masih menghampirinya saat ia melakukan kunjungan ke negara tersebhut.

Sumber : Republika.co.id