OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 23 Januari 2018

Presiden Erdogan kepada AS : “Berapa lama lagi Anda akan berada di Irak dan Afghanistan?”

Presiden Erdogan kepada AS : “Berapa lama lagi Anda akan berada di Irak dan Afghanistan?”

10Berita -  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik seruan Amerika Serikat yang mengomentari operasi militer negaranya menyerang pemberontak Kurdi di wilayah Afrin, Suriah Utara yang berbatasan dengan Turki.

Washington mendesak Ankara untuk membatasi jangka waktu operasi militernya di wilayah tersebut.

Presiden Erdogan membalas komentar Washington dengan mengingatkan operasi militer AS selama beberapa dekade di Irak dan Afghanistan.

“Operasi militer kita di Afrin akan berakhir ketika kita telah mencapai tujuan seperti Operasi Perisai Euphrates,” ungkap Erdogan, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin, (22/1/18).

“AS mendesak kita agar operasi ini tidak berlangsung lama. Dan sekarang saya balik bertanya kepada AS : “Berapa lama Anda berada di Afghanistan? kapan akan berakhir? Berapa lama operasi anda di Irak? Apakah sekarang sudah berakhir? Nyatanya Anda masih di sana,” sindir Erdogan.

Erdogan menekankan bahwa operasi militer Turki tidak untuk mengambil alih wilayah negara lain. “Operasi militer tersebut tidak untuk menargetkan suku Kurdi, tetapi hanya pemberontak teroris PKK.”

“Sangat jelas bahwa kita tidak memiliki masalah dengan warga suku Kurdi kita; Ini juga bukan masalah Kurdi,” tambah Erdogan.

Presiden Erdogan menjelaskan : “Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk keselamatan hidup dan hak milik orang-orang Suriah serta integritas wilayah Suriah bersamaan dengan keamanan nasional Turki dari para pemberontak teroris itu (PKK).”

PM Turki Binali Yildirim mengatakan bahwa operasi militer tersebut bertujuan untuk menciptakan “zona aman” 30 kilometer di wilayah Suriah. Sedangkan Pemerintah Suriah menyebut operasi itu sebagai agresi. Sementara itu, Moskow mendesak Turki untuk menahan diri dan menghormati integritas wilayah Suriah. (DH/MTD)

Sumber : Anadolu AgencyMoslemtoday.com| Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018)