OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 21 Januari 2018

Soal Komika Ge Pamungkas Dan Joshua, Mahasiswa Sebut terjadi Ketimpangan Hukum di Negeri Ini

Soal Komika Ge Pamungkas Dan Joshua, Mahasiswa Sebut terjadi Ketimpangan Hukum di Negeri Ini


Foto: Saifal

10Berita, BANDUNG—Dugaan pelecehan Islam oleh Komika Ge Pamungkas dan Joshua dalam lawakannya di sebuah acara  menimbulkan reaksi di tengah masyarakat, salah satunya datang dari koordinator Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam (FPMI) Jawa Barat, divisi Muslimah, Nurul Latifah.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh kedua komika ini sangat tidak pantas dan menyakiti hati umat Islam.

“Apa yang mereka lakukan jelas telah menyakiti hati umat islam apalagi mereka yang tertancap Aqidah dalam diriny, dan lawakan yang mereka sampaikan sangatlah murahan,” Kata Nurul Latifah, di Bandung, Sabtu, (20/1/18).

Hingga saat ini kedua komika ini belum jelas kasus hukumnya meski telah dilaporkan pada pihak kepolisian, sehingga mempertanyakan akan penegakan hukum di Negeri ini. Diberitakan keduanya juga enggan mau minta maaf terhadap umat Islam atas apa yang mereka lakukan.

“Perihal mereka yang sampai hari ini belum di tetapkan sebagai tersangka jelas ini menimbulkan kekecewaan umat terhadap penegak hukum,  meski hal yang demikian tidak terjadi satu kali saja,” lanjutnya.

Dirinya juga memandang penegakan hukum seperti ini seakan menunjukkan ketidak Adilan hukum di Negeri ini.

“Sebenarnya tindakkan penegak hukum yg seperti ini  telah menunjukan sebuah ketimpangan hukum di negeri ini,” tuturnya.

Namun berbeda dengan ustadz Zulkifli Muhammad Ali yang dianggap menghina sara langsung ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri meski telah bebas dari tuduhan dari tersebut atas doa umat Islam.

“Jika ulama dengan mudah di tuduh macam itu,  padahal bukti apa yang mereka punya,  kata2 mana yang mengandung unsur sara dan pengujar kebencian pun tidak jelas,” ujarnya.

Mahasiswi semester 8  di sebuah universitas di Bandung ini menyesalkan hukum yang seakan terjadi ketimpangan dan tebang pilih di Negeri ini. Dirinya mempertahankan perihal proses hukum keduanya.

“Tapi mengapa kedua komika ini yang sudah jelas masih tidak di proses secara tegas, ini telah memperlihatkan ketimpangan dan keberpihakan hukum hari ini,” sesalnya.

Dirinya menyebutkan bahwa Agama apapun pasti tak sudih untuk dijadikan lelucon oleh orang lain apalagi yang berlainan keyakonan. Sebab bagi penganut Agama apapun pasti akan menganggap Agamanya sebagai hal yang luhur.

“Maka menepatkan agama sebagai bahan hiburan adalah kesalahan fatal, kecuali orang tersebut sudah siap konsekuensinya, Agama apapun itu jelas bukan hal yg tepat menjadikannya sebagai bahan lelucon,” ungkapnya.

Apalagi Agama Islam, katanya, Islam sebagai Agama yang sempurna dan paripurna, memiliki aturan yang jelas, bahkan mengatur manusia dari tidur hingga bangun tidur kembali sangat tidak layak untuk dijadikan lelucon.

“Terlebih lagi agama islam ya g sempurna dan paripurna, jelas menjadi sebuah kesalahan besar menjadikannya materi lelucon, karena apapun yang kamu lakukan islam akan menghukumi perbuatan kita,” pungkasnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam Islam semua telah diatur, bahkan sangsi untuk menjadikan manusia lebih baik juga telah ada. Termasuk yang menghina Islam maka Allah telah menyampaikan sangsinya melalui Qur’an Surah At-taubah ayat 65 dan 66.

“Jelas islam telah memberika ancaman bagi orang yang melakukan hal demikian, Ancaman ini langsung disampaikan Allah melalui firmannya dalam surat At- Taubah ayat 65-66,”paparnya. []

Sumber :Islampos