OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 04 Februari 2018

Astaghfirullah, baru terungkap, ternyata ada games brutal berjudul “Pukul Guru Anda”

Astaghfirullah, baru terungkap, ternyata ada games brutal berjudul “Pukul Guru Anda”



10Berita, Tak cuma sebagai sarana hiburan, tak sedikit dari developer game yang menciptakan game sebagai sarana edukasi. Namun, developer game yang satu ini justru memberikan pengaruh buruk terhadap pemainnya.

Game yang dimaksud adalah ‘Pukul Guru Anda’. Dari judulnya sendiri sudah bisa menebak apa dan bagaimana gameplay-nya. Ya, di sini pemain berperan sebagai seorang murid yang tengah menghadap guru karena kedapatan nilai jelek saat ujian.

Pemain game ini memanfaatkan barang yang ada di sekitar ruangan guru untuk memukul sang guru. Seperti misalnya bangku, ketika pemain mengklik bangku, maka nanti si murid secara otomatis akan menghajar guru sampai babak belur.

Begitupula dengan benda-benda lain, seperti gunting, payung, pemukul kasti, dan sebagainya.

Dilansir detikINET, Jumat (2/1/2018), game ini sangat mengandung unsur kekerasan. Tak heran, sebelum permainan dimulai, developer sudah memberikan peringatan akan unsur kekerasan tersebut.

Namun, apalah artinya peringatan. Game yang masuk ke dalam kategori flash ini bisa diakses dengan mudah, baik dari peramban di perangkat laptop maupun perangkat smartphone (desktop mode).

Tak hanya itu, pemain game ini tak perlu merogoh kocek sedikitpun, karena pada dasarnya game ini gratis dimainkan di salah satu situs. Kemunculan game ini pun mengundang reaksi keras dari netizen. Dan yang sanga memperihatinkan, kabarnya game ini sudah beredar sejak lama.

Adalah Poki, penerbi game online yang salah satunya merilis game bermuatan kekerasan, salah satunya game ‘Pukul Guru Anda’ yang sedang viral hari ini.

Game bermuatan kekerasan yang sedang viral ini diterbitkan oleh Poki, penerbit game asal Belanda. Terungkapnya game ini ke permukaan lantaran beberapa hari yang lalu, seorang guru SMA N 1 Torjun, Sampang bernama Ahmad Budi Cahyono, tewas dihabisi oleh muridnya sendiri.

Dalam keterangan di situsnya, Poki menuliskan beralamat di Amsterdam, Belanda. Poki bisa diakses menggunakan Bahasa Indonesia dan 27 bahasa lainnya. []

Sumber:arrahmah