OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 26 Februari 2018

Dibajak, Akun Twitter Mustofa Nahra Digunakan untuk Fitnah Prabowo hingga JITU

Dibajak, Akun Twitter Mustofa Nahra Digunakan untuk Fitnah Prabowo hingga JITU



10Berita - Pihak tak bertanggung jawab membajak akun Twitter aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya. Pelaku kemudian menggunakannya untuk memfitnah banyak pihak, mulai dari Prabowo Subianto hingga organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU).

Tak aktif sejak 12 Maret 2017, akun @MustofaNahra tiba-tiba kembali berkicau di Twitter. Sebelumnya, akun itu dikenal milik aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya. Dalam kicauan terbarunya, akun itu muncul dengan menyebarkan informasi fitnah.

Salah satu yang menjadi sasaran fitnah adalah organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU). Organisasi yang merupakan perkumpulan jurnalis muslim itu dituduh telah menerima pendanaan dari Prabowo Subianto.

“Kongres JITU telah diadakan dengan pendana utama adalah 08 @prabowo dibangun berguna untuk tim medsos MCA Jilid 2 black campaign menyerang dan melemahkan pemerintah,” kicau @MustofaNahra, Sabtu (24/02/2018).

Akun itu juga menyebut bahwa JITU didirikan pada 2018 di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat atas perintah Prabowo. Bahkan, akun itu menyebut pemimpin di JITU telah menerima uang dari orang kepercayaan Prabowo. Dalam kicauannya, akun @MustofaNahra juga menyertakan foto bersama anggota JITU sebagai tim hoax yang dibangun Prabowo.

Menanggapi aktifnya kembali akun di Twitter itu, Mustofa Nahra menjelaskan bahwa akun itu telah dibajak oleh pihak lain. “Dulu itu memang akun saya, tapi pada awal 2016 akun itu dicuri beserta email saya, setelah itu Twitter, FB, Instagram hilang. Jadi setelah email, semua akun medsos saya hilang,” kata Mustofa Nahra saat dihubungi, Sabtu (24/02/2018).

Mustofa mengaku akunnya telah hilang sejak November 2016, dan saat bertepatan dengan aksi 212 akunnya disalahgunakan. Tak hanya itu nomor ponsel pribadinya juga disalahgunakan untuk menghubungi ribuan orang. Sampai-sampai, lanjut Mustofa, dia pernah didatangi polisi karena akun itu diagunakan untuk mengunggah surat-surat berharga milik Artha Graha.

Dia menambahkan bahwa pelaku yang membajak akunnya itu telah menguasai informasi dalam dokumen-dokumen pribadinya, seperti Kartu Keluarga, KTP. Sebabnya, semua informsi itu ada di email yang dibajak tersebut.

“Sekarang ini kumat lagi, setelah hampir berapa bulan tidak muncul sekarang baru muncul lagi. Akun ini digunakan lagi untuk mendiskreditkan,” imbuhnya.

Mustofa menegaskan bahwa kicauan akun @MustofaNahra yang terbaru penuh dengan informasi bohong. Salah satunya foto Fadli Zon yang menyerahkan uang kepada seseorang dengan nilai dollar. Dia mengatakan dana itu sebenarnya bukan bantuan untuk media atau teroris.

“Itu acara saya di Turki, Fadli Zon menyerahkan uang, membantu pribadi. Tapi saya saat itu kan tidak ada di situ, saya lagi di ruangan. Jadi tidak ada kaitan dengan media-media, apalagi dengan Kongrres JITU,” ujarnya.

“Ada banyak nama, informasi yang sesat dari akun @MustofaNahra itu,” tandas Mustofa.

Kiblat.net juga tak luput dari fitnah yang disebarkan pelaku pembajakan yang menyalahgunakan akun @MustofaNahra. Dalam sebuah kicauan dia memfitnah Kiblat sebagai situs penyebar hoax. Pelaku juga melayangkan fitnah terhadap jurnalis Kiblat yang juga mantan ketua organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Agus Abdullah.

Pemimpin redaksi Kiblat.net, Fajar Shadiq membantah fitnah keji pembajak akun @MustofaNahra. “Kiblatnet merupakan media Islami yang berlandaskan pada prinsip-prinsip jurnalisme dan fiqih jurnalistik yang ketat. Tuduhan bahwa Kiblatnet merupakan situs penyebar hoax merupakan tuduhan keji dan tidak berdasar,” kata Fajar Shadiq, Ahad (25/02/2018)

Fajar menegaskan Kiblatnet secara legal formal berada di bawah perusahaan profesional yang membidangi media dan telah terdaftar di Kemenkumham. Media ini juga tengah berada dalam proses administrasi pendaftaran ke Dewan Pers.

“Tuduhan bahwa media ini dibiayai tokoh politik tertentu merupakan fitnah murahan yang tidak akan dipercaya masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: kiblat