OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 21 Februari 2018

Dituduh Korupsi, Fahri Hamzah: Saya akan ‘Gulung’ Nazaruddin dan Kawan-Kawan

Dituduh Korupsi, Fahri Hamzah: Saya akan ‘Gulung’ Nazaruddin dan Kawan-Kawan


Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah siap melawan Muhammad Nazaruddin yang telah menudingnya melakukan korupsi.

Sebelumnya, Nazaruddin mengatakan bahwa dirinya akan melaporkan korupsi yang dilakukan Fahri Hamzah saat masih menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini terpidana kasus Wisma Atlet Hambalang itu mengklaim punya bukti yang akan mampu menjadikan Fahri tersangka.

Menanggapi tuduhan tersebut, Fahri mengatakan bahwa ada persekongkolan antara Nazaruddin dengan KPK. Fahri pun dengan tegas menyatakan akan melawan.

“Saya lawan, saya gulung ini Nazar dan kawan-kawan, saya gulung ini! Coba tunjuk diri aja,” tegas Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/2).

Menurut Fahri, Nazaruddin dan KPK tengah memainkan skandal pemberantasan korupsi. Ancaman membuka sadapan komunikasi terkait pembagian fee juga pernah dialamatkan kepadanya 11 tahun silam.

Persekongkolan itu, kata Fahri, berawal ketika Nazaruddin pulang dari Kolombia yang kemudian ditangkap atas kasus wisma atlet. Sejak saat itu, Nazaruddin mulai menyerang banyak pihak di DPR.

Fahri menduga, cara itulah yang ditempuh Nazaruddin untuk membungkam dan menakut-nakuti.

Fahri juga menyebut Nazaruddin bersekongkol dengan oknum di dalam KPK untuk membantu kasusnya dan berbisnis dengannya.

Fahri mencontohkan, dari 162 ‘pohon raksasa’ kasus Nazaruddin, hanya satu yang divonis yaitu perkara wisma atlet.

“Pertanyaannya bagaimana ada orang yang begitu besar pengaruhnya waktu itu karena dia punya akses ke dalam kekuasaan yang luar biasa masifnya, tetapi orang itu hanya didelik satu perkara saja dan divonis satu perkara saja,” kata Fahri.

Fahri bahkan terang-terangan menyebut Nazaruddin sebagai otak di balik kasus dugaan korupsi Hambalang dan proyek e-KTP. Namun, di kedua kasus tersebut Nazaruddin lolos dan tidak diperkarakan.

Belum lagi sederet kasus lain yang, kata Fahri, namun tidak membuat Nazaruddin diperkarakan. Seperti kasus korupsi rumah sakit di Solo, Udayana, Sampit dan Surabaya hingga kasus pembangunan PLTS di Sumatera Selatan.

“Istrinya jadi tersangka Nazarnya tidak kena. Padahal dalam pemeriksaan uang dari PLTS itu juga mengalir ke Nazar,” ujar dia.

Menurut Fahri, seandainya Pansus Angket KPK kemarin dilanjutkan, maka akar persoalan dan semua peran Nazaruddin bakal terungkap.

Meskipun Nazaruddin disebut sudah membantu mengklarifikasi namanya ketika disebut menjelang pemilu 2014 pada medio Februari sampai Maret menjelang pencoblosan.

“Coba Anda bayangkan tuh, nama saya disebutnya Februari-Maret 2014, pencoblosan 9 April dengan harapan nama saya hilang. Tapi Alhamdulillah tidak terjadi, ini yang mengantarkan saya menjadi anggota dan pimpinan DPR sekarang,” ujarnya.

Fahri menganggap Nazaruddin tengah berupaya meluapkan kemarahan lantaran dirinya membongkar skandal persekongkolan yang disembunyikan.

Juga, kata Fahri, tudingan yang dilontarkan Nazaruddin adalah bentuk kemarahan dan kepanikan karena asimilasinya ditunda KPK akibat terungkapnya persekongkolan ini.

“Saya akan terus mengganggu mereka, karena menurut saya ini skandal. Ini skandal yang membosankan dan merugikan keuangan negara karena semua ini kemudian pakai uang negara tapi hasilnya tak ada. Hanya drama-drama seperti ini saja,” katanya.

Sumber :jurnalislam