Jadi Tersangka Peledakan di Myanmar, Enam Orang Buddha Rakhine Ditahan Polisi
Semua Tersangka adalah dari etnis Rakhine beragama Buddha
10Berita, Polisi Myanmar menahan sedikitnya enam orang tersangka pelaku peledakan bom akhir pekan lalu di beberapa kota negara bagian Rakhine, Sittwe, kata polisi, Selasa (27/2/2018).
Seorang perwira di kantor polisi Sittwe Township mengonfirmasi bahwa tersangka peledakan semuanya adalah dari kalangan Buddha beretnis Rakhine.
“Pengadilan kota telah memerintahkan mereka untuk ditahan selama dua minggu,” kata aparat yang yang tak bersedia disebutkan identitasnya itu sebagaimana dilansir Worldbulletin, Selasa (27/2).
“Yang satu berasal dari ANC,” katanya melalui telepon, mengacu pada Dewan Nasional Arakan, sebuah kelompok pemberontak etnis.
ANC adalah United Nationalities Federal Council, sebuah payung asosiasi yang mewakili kelompok etnis bersenjata.
Laporan media menyebut Soe Naing, anggota komite pusat ANC, termasuk di antara enam tersangka tersebut.
Tiga bom meledak di berbagai lokasi Sittwe sekitar pukul 4 pagi pada Sabtu (24/2). Seorang perwira polisi terluka dalam ledakan bom di rumah seorang pejabat tinggi, sementara dua bom lagi meledak di dekat pengadilan kota dan kantor agraria.
Polisi juga menemukan tiga bom lain yang belum meledak di kota tersebut.
Ledakan di Sittwe menyusul pengeboman mematikan di cabang bank lokal di kota Lashio di negara bagian Shan pada Rabu (21/2) lalu yang menewaskan dua karyawan bank tersebut dan melukai 22 lainnya.
Ledakan ketiga terjadi di dekat sebuah zona perdagangan utama di negara bagian Shan, Minggu (25/2) malam.
Beberapa kelompok etnis pemberontak bersenjata aktif di Shan, wilayah etnis terbesar di Myanmar.
Dari serangkaian ledakan dalam beberapa hari itu, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atau sebagai pelaku pengeboman tersebut. (S)
Sumber: World buletin, Salam Online.