OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 04 Februari 2018

Pesan Ustaz Somad: Allah Tak Tanya Kita NU, Muhammadiyah atau Lainnya

Pesan Ustaz Somad: Allah Tak Tanya Kita NU, Muhammadiyah atau Lainnya

10Berita, Sabtu (3/2) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, sepanjang Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur telah dipadati ibu-ibu, bapak-bapak, remaja dan anak kecil. Sebagian besar mereka mengenakan busana muslim berwarna putih.

Mereka berbondong-bondong menuju Masjid Nurul Iman di Jalan Kesehatan, Pondok Bambu. Di lokasi sudah banyak jemaah yang telah duduk rapi menunggu-nunggu kedatangan Ustaz Abdul Somad. Bahkan, banyak jemaah yang membeludak memadati jalan sepanjang masjid.

Ceramah dari Ustadz Somad dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Dalam safari kali ini, Ustaz Somad menyampaikan pentingnya perbedaan.

"Ada teman saya imam Masjid Sunda Kelapa, beliau yang ngimamin enggak pakai qunud, saya subuh pakai qunud. Apa saya harus pulang ngulang salat subuh?

Tidak, seperti itu menyikapinya. Masalah ikhtilaf tidak masalah," kata Ustaz Somad dalam kajiannya di Masjid Nurul Iman, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu (3/2).

"Berbeda pendapat kita harus berlapang dada," imbuh Ustaz Somad.


Sementara, Ustaz Somad menyampaikan perbedaan yang bersifat kemaksiatan harus disikapi dengan tegas. Tidak ada toleransi bila perbedaan sudah mengarah ke kemaksiatan.

"Ya setelah itu ketemu teman satu lagi, saya minum teh, teman saya minum vodka, apa hal itu saya harus berlapang dada, tidak. Harus melawan kemungkaran. Harus dilawan dengan tangan (perbuatan), kalau tidak bisa harus dilawan dengan lisan (dinasihati), kalau tidak harus dilawan dengan hati, hati menolak. Tidak bisa berlapang dada dengan kemungkaran," jelas Ustaz Somad.


Ustaz Somad menyampaikan, jangan lagi ada perkelahian sesama muslim, karena sesama muslim bersaudara. Meski berbeda Ormas, muslim tetap harus bersatu.

"Allah enggak lagi tanya kalau mati sampean NU, Perti, Persis, Al Irsyad, Muhammadiyah, apa Banser apa GPI, yang ditanya adalah tuhanmu siapa, nabimu siapa, imammu siapa, tapi jangan sampai soal-soal itu dihapal. Karena jawab itu hanya bisa dijawab dengan orang yang istiqomah. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang istiqomah, amin," tandasnya.

Sumber : kumparan.com, b-islam24h.com

Related Posts:

  • Inspirasi : Jangan Mengeluh (sebuah kisah nyata) Inspirasi : Jangan Mengeluh (sebuah kisah nyata)Alkisah, ada seorang bangsawan kaya raya yang tinggal di sebuah daerah padang rumput yang luas. Suatu hari, karena ternak yang dipunyainya semakin banyak, sang bangsawan memilih… Read More
  • Kejernihan Hati Menjadi Lentera Kejernihan Hati Menjadi Lentera 10Berita, JAKARTA -- Kisah keteladanan banyak dicontohkan oleh tokoh sufi berikut ini. Ia adalah Abu Nashr Bisyr bin al-Harits al-Hafi. Tokoh yang lahir di Kota Merv pada 767 M/150 H ini … Read More
  • Kurban Mengajarkan 5 Pengalaman Spiritual Kurban Mengajarkan 5 Pengalaman Spiritual 10Berita, JAKARTA – Idul Adha atau Idul Kurban sebentar lagi tiba. Banyak hikmah yang bisa dipetik oleh Muslim yang menunaikan kurban pada momentum Idul Adha tersebut. “K… Read More
  • Menjadi Negeri Berkah Menjadi Negeri Berkah 10Berita, Oleh Muhammad Arifin Ilham Satu pekan ke depan, negeri ini akan menemui hari miladnya yang ke-72. Satu capaian usia yang tidak bisa disebut muda lagi. Sudah berumur. Usia ‘manula… Read More
  • Doa Dengan Hadits Dhaif, Boleh? Doa Dengan Hadits Dhaif, Boleh?AMAT banyak  hadits-hadits yang dibukukan oleh para huffadz hadits yang di dalamnya berisi doa-doa dan dzikir, baik derajatnya shahih, hasan, maupun dhaif. Memang tidak bisa dipun… Read More