OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 01 Februari 2018

Tindaklanjuti Hasil Investigasi Media Masa, Anies Siap Sikat Alexis

Tindaklanjuti Hasil Investigasi Media Masa, Anies Siap Sikat Alexis

10Berita – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan menindaklanjuti hadil temuan investigasi salah satu media massa nasional terkait praktik prostitusi yang kembali terjadi di Hotel Alexis, Pademangan, Jakarta Utara.

“Kita sudah instruksikan terkait pariwisata tempat hiburan. Untuk lakukan tindaklanjut atas laporan investigasi itu,” ujarnya di Balai Kota, Rabu (31/1).

Gubernur Anies meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta langsung bergerak karena tak ingin kejadian di masa lalu kembali terulang. “Jadikan itu titik awal untuk bergerak, jadi nggak usah dari nol kemudian lakukan, intinya kalau melanggar kita lakukan tindakan,” tegas Anies.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah memanggil manajemen Hotel Alexis pasca diberitakannya hasil investigasi Tempo terkait dugaan praktik prostitusi dan layanan esek-esek di bekas Hotel Alexis yang kini berganti nama menjadi 4Play.

Pemanggilan dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran atas investigasi yang diulas media tersebut.

Pihak Disparbud DKI Jakarta sudah meminta keterangan manajemen Hotel Alexis dan menuangkannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Sejauh ini, belum bisa dipastikan soal kebenaran adanya praktik prostitusi di lokasi yang berubah nama menjadi 4Play itu.

Tim investigasi Tempo berhasil mengungkap praktik prostitusi terselubung di 4Play pada Rabu 10 Januari 2018, atau  belum genap tiga bulan setelah pemerintah DKI Jakarta mengirim surat pemberitahuan tak memperpanjang izin Hotel dan Griya Pijat Alexis. Izin Alexis tak diperpanjang karena hotel itu diduga menjadi sarang prostitusi

Kendati Hotel Alexis sudah tidak beroperasi lagi, karaoke 4Play atau dibaca Foreplay di Alexis masih tetap berjalan seperti biasa. Dalam laporan investigasi Tempo awal Januari lalu disebutkan, di lantai tiga bangunan tersebut atau tepatnya di belakang meja resepsionis, sekitar 40 perempuan sedang duduk-duduk di sofa merah.

Para perempuan yang berkedok pemandu karaoke atau lady companion (LC) itu bisa dipesan untuk sekadar menari telanjang (striptease), bahkan berhubungan badan.

Sementara Legal and Corporate Affairs Group Alexis Lina Novita membantah hal tersebut saat dihubungi Tempo. Menurut dia, para LC itu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, yaitu memandu tamu yang ingin berkaraoke. (Gr/Tmp/Ram)

Sumber : Eramuslim