OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 26 Maret 2018

12 Indikator Keluarga Sehat yang Wajib Anda Ketahui

12 Indikator Keluarga Sehat yang Wajib Anda Ketahui


10Berita, Sebuah keluarga yang sehat sangat dipengaruhi oleh pola atau perilaku hidup bersih dan sehat para anggotanya. Sehingga nantinya bukan hanya keluarga sehat yang tercapai melainkan juga menjadi sebuah keluarga sejahtera.

Berdasarkan peraturan dari menteri kesehatan No. 39 Tahun 2016 setidaknya ada 12 indikator keluarga sehat. Dari ke 12 indikator keluarga sehat tersebut dapat dikelompokan menjadi 5 kategori yaitu:

Program gizi, kesehatan ibu dan anakPengendalian Penyakit Menular dan Tidak MenularPerilaku sehatRumah atau lingkungan sehatKesehatan jiwa

Dan berikut adalah daftar 12 indikator keluarga sehat selengkapnya :

A. Program Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak

1. Keluarga mengikuti program KB atau keluarga berencana
Yaitu apabila didalam keluarga baik suami atau istri atau bahkan keduanya terdaftar sebagai peserta keluarga berencana (KB) atau memakai alat kontrasepsi.

Faktor pendukung :

Adanya pelayanan KB sampai dengan tingkat desa atau kelurahanAdanya promosi atau penyuluhan KB oleh NAKES atau di fasilitas kesehatanAdanya promosi KB yang dilakukan oleh para pemuka agamaAdanya pendidikan Kespro/KB di SMA dan juga perguruan tinggiAdanya contoh atau panutan ber-KB dari PNS, POLRI, TNI atau para pejabat lainnyaAdanya kampanye KB nasionalAdanya pelayanan KB dan medis hingga ke puskesmas

2. Ibu melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan
Jika di keluarga ada seorang ibu pasca bersalin yaitu usia bayi 0 sampai 12 bulan, maka persalinan ibu tersebut dilakukan di puskesmas, klinik atau rumah sakit.

Faktor pendukung :

Adanya pelayanan bersalin yang berkualitas di puskesmasAdanya rumah tunggu kelahiran serta alat transportasi seperti ambulance disemua tempat yang memerlukanAdanya senam bumil dan pelayanan ANC di puskesmasAdanya promosi dan penyuluhan oleh NAKES atau kader PKK mengenai persalinan di faskes

3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Jika di keluarga terdapat anak (usia 1-2 tahun), telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4 dan Campak.

Faktor pendukung :

Adanya pelayanan imunisasi dasar di pusat kesehatan masyarakat dan FKTP lainAdanya promosi dan pengenalan oleh NAKES atau di faskes mengenai imunisasi dasarAdanya promosi yang dilakukan oleh para pemuka agama, kader PKK atau kader imunisasi dasarAdanya kampanye nasional tentang imunisasi

4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Jika di keluarga terdapat bayi usia >6-18 bulan, bayi tersebut selama 6 bulan pertama (usia 0-6 bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja atau ASI eksklusif.

Faktor pendukung :

Adanya pelayanan konsultasi ASI di puskesmas atau FKTPAdanya ruang khusus menyusui ditempat-tempat umumPromosi yang dilakukan NAKES, kader PKK atau di faskes mengenai ASI eksklusifAdanya kampanye nasional tentang pemberian ASI eksklusif

5. Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Jika di keluarga ada seorang balita, maka balita tersebut setiap dilakukan penimbangan berat badan untuk dicatat di Posyandu.

Faktor pendukung :

Posyandu yang dapat berfungsi secara baik minimal sebulan sekaliSupervisi serta bimbingan dari puskesmas ke posyanduAdanya pemantauan pertumbuhan anak-anak playgroup dan TKPromosi yang dilakukan oleh NAKES dan kader PKK mengenai pemantauan pertumbuhan balita

B. Pengendalian Penyakit Menular Dan Tidak Menular

6. Penderita tuberkulosis atau TB Paru berobat sesuai standar
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia >15 tahun menderita batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.

Faktor pendukung:

Adanya pelayanan terhadap TB paru baik di puskesmas atau rumah sakitAdanya PMO atau pengawas menelan obat di rumah atau tempat kerjaPromosi oleh NAKES, kader PKK, di faskes atau di tempat-tempat umum mengenai pengobatan TB paru

7. Penderita hipertensi berobat teratur
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia >15 tahun yang berdasar pengukuran adalah penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.

Faktor pendukung :

Adanya pelayanan terpadu PTM di FKTPAdanya posbindu PTM di setiap desa atau kelurahanAda sistem pengawasan menelan obat yang teratur dari kader kesehatanAdanya pelayanan konsultasi berhenti merokok baik di puskesmas atau rumah sakitAdanya kegiatan aktivitas fisik seperti senam atau olahraga di masyarakatAdanya pembatasan bahan tambahan makanan dan kandungan garam dalam makananAdanya pengenalan atau promosi mengenai pengobatan hipertensi

C. Perilaku Sehat

8. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau. Atau bisa juga anggota keluarga yang merokok sudah berhenti merokok.

Faktor pendukung:

Adanya layanan konsultasi berhenti merokok baik di puskesmas atau rumah sakitAdanya pembatasan iklan rokok dalam bentuk apapunAdanya larangan merokok di berbagai kawasan seperti perkantoran, sekolah dan tempat-tempat umumAdanya batasan usia untuk pembeli rokokDilakukan kenaikan cukai rokokSerta adanya kampanye nasional mengenai bahaya merokok

9. Sekeluarga menjadi anggota JKN (jaminan kesehatan nasional) atau asuransi kesehatan
Yaitu apabila seluruh anggota keluarga sudah mempunyai kartu keanggotaan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan dan atau kartu anggota asuransi kesehatan lainnya.

Faktor pendukung :

Adanya kemudahan dalam mengurus JKNAdanya layanan JKN di FKTP atau rumah sakit yang bermutuAda kampanye nasional tentang JKN

D. Rumah Atau Lingkungan Sehat

10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari.

Faktor pendukung :

Adanya sarana air bersih di pedesaan dan sekolahAdanya promosi mengenai pentingnya air bersih yang dilakukan oleh NAKES, kader PKK/kesehatan atau di faskes

11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Jika keluarga memiliki atau menggunakan sarana untuk membuang air besar (kakus) berupa kloset atau leher angsa atau plengsengan.

Faktor pendukung :

Adanya jamban sehat di setiap rumah atau keluarga, sekolah dan perguruan tinggiAdanya promosi dan pengenalan mengenai pentingnya jamban sehat yang dilakukan oleh NAKES atau kader kesehatan/PKK atau di faskes

E. Kesehatan Jiwa

12. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut diobati, tidak ditelantarkan dan atau dipasung.

Faktor pendukung :

Adanya pelayanan terpadu PTM di FKTPAdanya promosi yang dilakukan oleh NAKES mengenai pengobatan dan juga bagaimana memperlakukan penderita gangguan jiwa, baik di faskes atau tempat-tempat kerja

12 indikator keluarga sehat diatas merupakan indikator keluarga sehat untuk tingkat nasional, yang bisa digunakan sekaligus sebagai indikator PHBS tatanan sebuah rumah tangga.

Ke-12 indikator keluarga sehat tersebut juga masih bisa ditambahkan dengan indikator lokal sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Seperti misalnya : Bebas jentik nyamuk untuk daerah endemis DBD atau demam berdarah, untuk daerah endemis malaria tempat tidurnya menggunakan kelambu, stimulasi perkembangan balita atau indikator-indikator yang lainnya.

Dari 12 indikator keluarga sehat yang telah disebutkan, ada 4 indikator yang sasarannya akan terus berganti atau berubah-ubah, yaitu:

Ibu melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatanBayi mendapat imunisasi dasar lengkapBayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulanPertumbuhan balita dipantau tiap bulan

Sehingga tiap tahunnya akan selalu dimulai dari nol lagi. Walaupun sudah memiliki cangkupan yang tinggi namun ke-4 indikator tersebut akan tetap menjadi prioritas utama.

Itulah 12 indikator keluarga sehat yang wajib anda ketahui, semoga bisa menginspirasi anda untuk menjadikan keluarga anda menjadi sebuah keluarga yang sehat dan sejahtera.

Sumber: Cikimis.com