OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Maret 2018

Antara Bersyukur dengan Musibah

Antara Bersyukur dengan Musibah

10Berita, MUSIBAH pasti pernah datang ke semua orang. Mungkin kita tidak tahu sekarang, atau apa yang tampak di depan. Namun, masa lalu orang siapa yang paham. Bisa jadi dahulu sekali musibah datang.

Dan sekarang dia telah melampuinya dengan perjuangan. Musibah pasti datang, tinggal bagaimana kita memberi tanggapan. Apakah kita dapat mengambil pelajaran, atau justru angkat tangan tanpa perjuangan.

Musibahlah yang menjadikan nikmat semakin terasa. Kehilanganlah yang membuat kita tahu bahwa ternyata hal itu berharga. Itulah hukum alam semesta. Selalu ada segala yang berlawanan makna. Tanpa ada hujan, pelangi takkan menampakkan warnanya ke bumi. Tanpa ada duka, hal yang bahagia menjadi terasa biasa-biasa saja. Tanpa ada musibah, mungkin kita akan lupa mensyukuri segala nikmat dan anugerah.

Terkadang kita harus bersyukur terhadap musibah. Karena turunnya, merupakan bagian dari rencana Allah SWT Yang Maha Indah. Karena datangnya, banyak membawa hikmah. Baik hikmah yang datangnya dengan tamparan, maupun dengan kelembutan. Baik hikmah yang datangnya di jemput sendiri, maupun dengan perantara lingkungan sekitar kita. Sebab dengan hikmah, Allah SWT turunkan kebaikan yang melipah.

Semoga kita semua senantiasa diberi rasa syukur. Bahkan ketika tertimpa musibah sekalipun. Semoga kita semua selalu diberi hati dan pikiran yang lapang untuk mengambil hikmah dalam setiap kejadian. Semoga dengan hikmah yang kita terima, membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Ibarat mentari yang telah lama menyediakan warna-warninya. Tapi uap sebakda hujan yang tampilkan pelanginya. Kadang musibahlah, yang menikmatkan nikmat. – Ustadz Salim A. Fillah

Ketika sedang begitu terjatuh dan diingatkan kembali.

Seorang muslim sejati tidak pernah terlepas dari tiga keadaan yang merupakan tanda kebahagiaan baginya, yaitu bila dia mendapat nikmat maka dia bersyukur, bila mendapat kesusahan maka dia bersabar, dan bila berbuat dosa maka dia beristighfar.

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.”

(Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(Qs At Taghaabun: 11)

Bahwa mempercayai suatu hal yang membuat bersedih di hari kemarin adalah merupakan hal terbaik yang Allah pilihkan untuk kita itu sulit. Siapa bilang mudah? Kalau tidak sulit, maka balasannya bukan surga. Tapi kamu pasti bisa.

Kata ibu, ngga boleh bilang “aku bisa nggak ya, ya Allah?”, tapi harus yakin bilang “aku pasti bisa kan ya Allah?”

Terimakasih ya Allah, untuk segalanya. []

SUMBER: INSPIRASI Islami,  Islampos.