Cara Mengalahkan Pak Jokowi
Oleh: Dr. Mardani Ali Sera
10Berita, Pertama saya ingin menegaskan bahwa adalah sah bagi kita untuk meneliti, menganalisa dan membuat penilaian bagi para calon pemimpin negara kita.
Adalah sah juga bagi kita untuk membuat kajian bahwa calon pemimpin negara “yang ini berkualitas” dan “yang lain tidak berkualitas”.
Karena memang pada hakikatnya, demokrasi memberikan kedaulatan tertinggi ada pada rakyat yaitu para pemilihnya
Dan saat saya buat tulisan dengan judul Cara Mengalahkan Pak Jokowi juga adalah sah dan legal. Karena memang per lima tahun kita semua diberi kesempatan untuk menilai apakah pilihan kita di Pemilu 2014 lalu sudah benar atau perlu dikoreksi.
Kemudian, saya ingin menegaskan, bahwa artikel ini dan hampir semua gagasan saya, terutama #2019GantiPresiden, tidak ada hubungan antara like and dislike secara personal.
Saya sering mengatakan Pak Jokowi adalah orang baik. Anak anaknya berusaha sendiri membangun bisnis tanpa dikaitkan dengan jabatan ayahnya. Menikahkan anak di gedung milik sendiri, tidak di istana atau hotel bintang lima..dst..dst.
Bahkan bagi sebagian kawan di PKS, saya awalnya dikenal sebagai Jokowi lovers karena memang fenomena kemunculannya yang sederhana dan merakyat menyihir banyak pihak.
Jadi ini tidak ada kaitannya pak Jokowi sebagai personal. Ini tentang nakhoda bangsa besar ini yang kian hari kian mengkhawatirkan. Ini tentang memenangkan kebutuhan, kedaulatan dan kesejahteraan bangsa.
Bagi saya kesimpulannya jelas #2019GantiPresiden. Saya sudah menjelaskan sedikit alasannya di hashtag #IstanaPasirJokowi. Saya akan membahas episode selanjutnya Cara Mengalahkan Pak Jokowi.
Pertama, secara elektabilitas hingga hari ini Pak Jokowi ada di kisaran 40-45% sedikit ada yang dibawah sebagian juga ada yg di atas. Memang tingkat kepuasan publiknya mendekati 70%.
Berdasarkan pengalaman menjadi Ketua Tim Pemenangan Anies Sandi, kami dengan izin Allah SWT dan dukungan para Habaib dan Ulama dapat mengalahkan pak Ahok yang secara umum posisinya hampir sama.
Selalu ada peluang Jalut dapat mengalahkan Tholut, David dapat menumbangkan Goliat.
Kisah Donald Trump yang selalu jauh tertinggal dari berbagai survey di Pilpres AS tahun 2016 akhirnya mampu mengalahkan Hillary Clinton.
Tahun 2008, PKS dengan Kang Aher-Dede Yusuf juga membalikkan semua ramalan ketika mampu memenangkan Pilkada Jawa Barat mengalah nama nama beken seperti Dani Setiawan dan Pak Agum Gumelar.
Karena itu, ada adagium Only the dumb people, hanya orang bodoh yg merasa menang sebelum pemilu dilaksanakan.
Jadi, cara pertama mengalahkan Pak Jokowi adalah dengan mengubah mind set kita bahwa pak Jokowi seng ada lawan, pak Jokowi yg paling tinggi elektabilitasnya.
Masalahnya sekarang siapa Cawapresnya?. Ini adalah logika sesat yg dibangun utk membuat lawan-lawan Pak Jokowi tidak berani maju. Dan sebagian memang termakan.
Beberapa partai jangankan mengajukan capres tandingan. Mengajukan Cawaprespun tidak berani. Saya ingin menegaskan, pak Jokowi dapat dikalahkan
Kedua, jika kita lihat peta pemilih pak Jokowi di 2014 secara kasar dapat dikatakan dibasis daerah umat Islam kuat seperti Jawa Barat, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat pak Jokowi dapat dikalahkan.
Dan alhamdulillah dengan izin Allah SWT dan kerja keras orang2 ikhlas berjuang karena Allah, tanpa kenal lelah tanpa kenal waktu, gelombang keummatan ini kian menguat.
Aksi 212 tidak pernah ada dalam sejarah. Pengajian yg diasuh para Ustadz seperti Ustadz Abdul Shomad, Ust Arifin Ilham, Ust Habib Haikal dan lain lain selalu penuh.
Kawan-kawan Ormas Islam seperti FPI, Dewan Dakwah, PUI dan lain lain terus membina umat. Belum lagi suasana religiusitas yg kian mengental, fenomena hijab, fenomena KitaMart atau 212 Mart hingga kemunculan para pengusaha kecil yang memiliki semangat keislaman tinggi insya Allah membuat kekuatan umat Islam kian membesar.
Apalagi umat masih merasa ada kriminalisasi ulama, serangan pada para dai hingga masih timpangnya pembangunan yang terkonfirmasi dari rasio gini yang masih 0.38 semuanya menjadi modal utama Pak Jokowi dapat dikalahkan.
Ketiga, prestasi pemerintah yg memang masih jauh dari janji-janjinya sendiri. Target pertumbuhan ekonomi 7% yg terjadi konstan dikisaran 5% selama tiga tahun. Hutang luar negeri yang meroket mendekati 4000 trilyun hingga kesejahteraan petani, nelayan, buruh dan UMKM yg dirasakan kian berat.
Belum lagi jika kita bedah slogan Revolusi Mental yang mestinya menjadi fokus pemerintahan Jokowi kenyataannya jauh panggang dari api. Budaya antri belum terwujud, budaya berkendaraan yang rapi tidak ada perubahan, kali yang masih banyak dipenuhi sampah menunjukkan bahwa Revolusi Mental tidak terwujud.
Lagi lagi saya sedikit mendetaikan ini dalam #IstanaPasirJokowi. Saya tidak komen tentang deindustrialisasi yang terjadi selama tiga tahun terakhir hingga dolar yang terus melemah.
Dengan prestasi ekonomi dan janji-janji yang tidak dipenuhi padahal Pak Jokowi memiliki anggaran ribuan trilyun, pasukan kerja dari mulai PNS hingga aparat mencapai 4 juta orang lebih, tegas dikatakan Pak Jokowi tidak mendapat nilai memuaskan. Karena itu, pak Jokowi sangat bisa dikalahkan.
Jadi, insya Allah dengan kerja tekun, persatuan umat yang kokoh hingga strategi elektoral yang tepat insya Allah slogan #2019GantiPresiden dapat kita wujudkan.
Dan kita akan melakukannya dengan konstitusional, sesuai aturan yang berlaku dan dengan penuh elegan pada Pilpres 2019 pada hari Rabu 17 April.
Ayo kencangkan ikat pinggang, satukan barisan, cintai bangsa dan negeri ini dengan tulus dan yang utama selalu mendekat pada Allah Swt karena rumusnya jelas “Wannashru illa min indillah” bahwa Kemenangan itu dari sisi Allah SWT. Dan akan diberikan pada siapa Dia kehendaki.
#2019GantiPresiden
Sumber : Ngelmu.co