OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 03 Maret 2018

Demo Kedutaan Suriah, Mahasiswa Kecam Pembantaian di Ghouta

Demo Kedutaan Suriah, Mahasiswa Kecam Pembantaian di Ghouta


(Foto: MNM/Salam-Online)

10Berita, JAKARTA  Mahasiswa Islam yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia, melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Suriah, Jakarta, Jumat (2//3/2018). Demo digelar untuk memprotes pembantaian yang dilakukan rezim Basyar Asad dan sekutunya, Rusia, serta milisi-milisi Syiah dukungan Iran, terhadap warga sipil di Ghouta Timur, Suriah.

FSLDK Indonesia dengan 37 Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) dan 775 LDK yang tersebar di Indonesia, menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh rezim Asad terhadap rakyat Suriah di Ghouta Timur, bertentangan dengan Deklarasi Universal HAM yang dikeluarkan Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1948, serta pasal 1 ICCPR yang dikeluarkan pada 16 Desember 1966.

FSLDK sebagai bagian masyarakat Global mengingatkan kepada PBB agar berperan aktif dalam upaya menyelesaikan konflik di Suriah, selain mengajak seluruh lembaga dan ormas di seluruh dunia untuk bersama berjuang melindungi hak warga Ghouta Timur.

“Melindungi hak warga Ghouta dan menegakkan keadilan di dalamnya,” kata Ketua Puskomnas FSLDK Indonesia, Fahrudin Alwi.

Sebagai bangsa Indonesia, FSLDK mengajak warga masyarakat untuk mengecam tindakan Rezim Asad yang tidak berperikemanusiaan.

“Pengusiran dan pembunuhan jelas melanggar hak hidup serta merupakan bentuk penjajahan terhadap hak setiap manusia atas kebebasan hidup, beragama dan beribadah,” ujar Fahrudin.


Foto: MNM/Salam-Online

FSLDK juga mendukung pemerintah Indonesia untuk melakukan berbagai tindakan konkret dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Suriah.“Sebagaimana telah dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indoneisa dalam pidatonya di Konvensi Jenewa II,” ujar Fahrudin.

Selain itu, FSLDK mengajak umat Islam untuk berempati serta mendoakan Muslim Ghouta khususnya dan Muslim di belahan bumi lainnya yang juga tengah mengalami kezaliman.

“Untuk berempati serta turut melangitkan doa terbaik kita,” ungkap Fahrudin. (MNM/)

Sumber : Salam Online.