Ini Rahasia Qatar Mengatasi Dampak Pemboikotan
Syaikh Saif bin Ahmad Al Tsani. (Aljazeera.net)
10Berita – Paris. Direktur Kantor Informasi Negara Qatar, Syaikh Saif bin Ahmad Al Tsani mengatakan, negaranya saat ini jauh lebih kuat. Menurutnya, hubungan dan kemitraan internasional yang baik menjadi sebab negaranya mampu mengatasi pemboikotan.
Dilansir dari Aljazeera.net, Kamis (15/03/2018), hal itu disampaikan Saif dalam forum yang digelar di Paris. Forum tersebut membahas tentang solusi untuk keluar dari krisis negara-negara anggota Gulf Coorporation Council (GCC).
Dalam kesempatan tersebut, Saif menyebutkan Qatar berhasil mengatasi dampak pemboikotan terhadap krisis, setelah memperkuat dan memperkaya kemitraan ekonominya. Selain itu, Qatar juga mengekspor hasil energinya bahkan kepada para pemboikot sekalipun.
“Pemboikotan justru merangsang pertumbuhan dan peningkatan perekonomian Qatar. Ekonomi Qatar saat ini terus tumbuh, berkembang dan meningkat. Tahun lalu, sebuah pabrik di bangun di Qatar untuk memenuhi permintaan pasar lokal. Kepercayaan internasional pada Qatar juga terus meningkat,” terangnya.
Lebih lanjut Saif menuturkan, pemboikotan semakin memperjelas bahwa Qatar tidak mencampur antara politik dan bisnis, ataupun antara politik dan keamanan. “Qatar adalah mitra yang menghormati perjanjian dan kontrak, bahkan saat terjadi perbedaan,” lanjutnya.
Selain itu, Saif juga menegaskan sikap negaranya terhadap isu terorisme. Katanya, “Sejak awal pemboikotan, Qatar terus melakukan intensifikasi upaya pemberantasan teroris dengan banyak mitra seperti Prancis dan Amerika Serikat.”
“Bahkan kami juga meningkatkan kerja sama dengan AS dalam pemberantasan teroris, dan menjadikan Qatar negara teluk pertama yang melakukan hal ini,” tegasnya.
Saif juga menjelaskan, pemboikotan dari hari ke hari hanya memberi keuntungan bagi ISIS dan Al-Qaeda. “Sebaliknya, hari-hari itu menjadi kesedihan bagi Qatar dan sekutunya seperti Prancis dan negara-negara yang komitmen memberantas terorisme,” imbuhnya. (whc/)
Sumber: Aljazeera, dakwatuna