OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 23 Maret 2018

Jejak Pelaut Bugis dan Islamnya Warga Aborigin

Jejak Pelaut Bugis dan Islamnya Warga Aborigin

penelitian telah memperlihatkan hubungan orang-orang Makassar dengan Australia.

10Berita, JAKARTA -- Sebelum penunggang unta datang ke Australia, sekitar tahun 1650, sebenarnya nelayan dari Makassar sudah menginjakkan kaki di benua itu. Para nelayan Makassar tersebut secara teratur berlayar ke perairan Australia sebelah utara dalam bentuk armada perahu yang berjumlah 30 sampai 60 perahu, masing-masing memuat sampai 30 orang. Mereka menyebut Tanah Arnhem wilayah utara Australia dengan sebutan Marege dan bagian daerah barat laut Australia disebut Kayu Jawa.

Nelayan Bugis-Makassar yang sudah beragama Islam itu menjalin kerja sama dalam bisnis dengan penduduk asli Australia, Aborigin. Hubungan ini dimungkinkan oleh perjalanan melalui laut lepas sejak dikembangkannya perahu kano yang kemudian menjadi perahu layar.

Pada abad ke-16, nelayan Bugis-Makassar mendominasi kawasan pantai utara Australia Barat (Western Australia, Northern Territory, dan Queensland). Di Benua Kanguru itu, mereka membangun rumah-rumah sementara, menggali sumur, dan menanam pohon-pohon asam. Mereka memang tidak menetap. Para nelayan itu datang di saat musim teripang.

Banyak orang Aborigin yang bekerja untuk para nelayan teripang tersebut, mempelajari bahasa mereka, menggunakan kebiasaan menghisap tembakau, membuat gambar perahu, mempelajari tarian mereka, dan meminjam beberapa kisah yang mereka ceritakan. Beberapa orang Aborigin ikut berlayar dengan para nelayan itu pada saat mereka pulang ke Sulawesi, bahkan ada yang menetap di Sulawesi.

Berbagai penelitian telah memperlihatkan hubungan orang-orang Makassar dengan Australia, terutama dengan Suku Aborigin. Misalnya, beberapa bagian bahasa Makassar menjadi bahasa yang dipakai Suku Aborigin sampai sekarang. Bahkan, keislaman nelayan Makassar yang didasarkan pada tradisi pengkhitanan, akhirnya menjadi kebiasaan sejumlah penduduk di kawasan Australia Utara.

Mereka yang tinggal di daerah pesisir mengenal kata 'prau' untuk kapal tradisional Makassar. Juga, beberapa artefak khas Makassar yang ditemukan di perkampungan Aborigin. Di gua-gua Aborigin, banyak ditemukan lukisan perahu Makassar. Kisah-kisah pelayaran cukup populer di kalangan Aborigin dan blasteran Arobirign-Bugis. Mereka mengenal istilah pulang kampung ke 'Tanah Marege' atau 'Tanah Orang Hitam' (land of the black people).

Masa-masa itu, pelaut Bugis-Makassar memerlukan waktu sekitar 60 hari untuk menempuh perjalanan Makassar-Timor-Darwin. Pada tahun 1867, Gubernur Jenderal Belanda di Makassar mencatat ada 17 Aborigin beragama Islam di Makassar. 

Sumber :Republika.co.id 

Related Posts:

  • Perjuangan Mahasiswa Tidak Akan Pernah MatiPerjuangan Mahasiswa Tidak Akan Pernah Mati Oleh: Fitriani S.Pd* MAHASISWA adalah salah satu pilar penting penopang setiap gerakan, untuk mengubah bangsa dan negara. Dari masa ke masa telah terbukti, bagaimana kiprahnya… Read More
  • Adab Menyambut Kehadiran Anak dalam Islam Adab Menyambut Kehadiran Anak dalam Islam 10Berita , Kehadiran anak adalah momen yangsangat dinanti-nantikan oleh pasangan suami istri pada umumnya. Sebagian dari mereka yang berhasil memperoleh momongan dalam waktu relatif … Read More
  • Lakukan Ini Agar Suami Cinta Sampai Akhir UsiaLakukan Ini Agar Suami Cinta Sampai Akhir Usia 10Berita - Siapa yang tidak menginginkan dicintai suami sepanjang masa dan tak pernah terganti? Sebagaimana kisah cinta sejati Ainun-Habibie, setiap istri pasti berharap untuk s… Read More
  • Wanita Hebat Pencetak Karakter DiponegoroWanita Hebat Pencetak Karakter Diponegoro 10Berita , Solo — Di balik kesuksesan seorang pria, selalu ada wanita hebat di belakangnya. Ungkapan itu menggambarkan betapa tangan dingin seorang wanita seringkali mampu melah… Read More
  • Bahaya Dahsyat Ini Mengintai Orang yang Pura-Pura Sakit Bahaya Dahsyat Ini Mengintai Orang yang Pura-Pura Sakit ilustrasi pura-pura sakit (Yukepo.com) 10Berita - Orang yang benar-benar sakit dan bersabar atas sakitnya bisa mengurangi dosa, bahkan menghapus dosa. Sebagaimana sabda… Read More