OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 02 Maret 2018

Kota Ghautha ada Dalam Hadits, ''Benteng Terakhir Umat Islam''

Kota Ghautha ada Dalam Hadits, ''Benteng Terakhir Umat Islam''


Oleh: Badrul Tamam

10Berita, Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Nama Ghouta atau Ghuthah –khususnya Ghouta Timur-, yang berjarak 10 Km dari Damaskus -Ibu Kota Suriah-, semakin akrab di telinga kita. Pasalnya, lebih dari sepekan lalu, kota ini dibombardir rezim Asad (penguasa Suriah) yang di dukung pemerintah Syi’ah Iran dan pemerintahan Atheis Rusia membombardir kota tersebut. Ribuan warga muslim Ghautha menjadi korban; dari orang tua, wanita dan anak-anak.

Melihat gambar-gambar yang viral di media sosial, mulai dari pemboman dari udara, ledakan dahsyat, hancurnya gedung-gedung, dan proses evakuali, bergelimangan mayat; bisa dikata sedang ada pembantaian di sana.

Sebagai sesama muslim, sedih bercampur marah bergejolak di dada. Air mata tak sanggup dibendung saat menyaksikan dari jauh melalui video dan foto atas nasib saudara seiman. Lebih-lebih korban dari anak-anak. Lantunan doa -semoga anugerahkan kesabaran untuk mereka, keteguhan dalam iman, dan Allah catat yang gugur sebagai syuhada’- untuk saudara kita tak boleh berhenti. Uluran bantuan harus dikeluarkan semampu yang bisa kita usahakan.

Tahukah kita, bahwa kota Ghautha memiliki ikatan kuat dengan kaum muslimin akhir zaman. Jaraknya yang paling dekat dengan Damsykus yang berada di wilayah Syam semakin menguatkan keutamaan kota ini.  Dan secara khusus Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan Ghautha sebagai pusat kekuatan mujahidin dan benteng kaum muslimin di pertempuran akhir zaman.

Kemuliaan kota Ghautha telah dibicarakan para mufassirin dalam memahami firman Allah QS. Al-Mukminun: 50:

وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ

Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (QS. Al-Mukminun: 50)

Ibnu Abbas menjelaskan tentang dataran tinggi yang ditempati Maryam dan Nabi Isa ‘Alaihimas Salam, yaitu suangi-sungai di Damasykus.

Imam Mujahid berkata, “Isa putra Maryam dan ibunya saat berlindung ke Ghautha, Damasykus, dan sekitarnya.”

Ghouthah Benteng Kaum Muslimin

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara langsung menyebut nama Ghautha sebagai benteng kaum muslimin di peperangan akhir zaman.

Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إن فسطاط المسلمين يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يقال لها: دمشق، من خير مدائن الشام

Sesungguhnya benteng kaum muslimin saat perang (akhir zaman,-pent) adalah di GhauthaGhautha h sebelah kota yang disebut sebagai Damaskus. Tempat itu adalah salah satu tempat terbaik wilayah Syam.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3097)

Salah seorang sahabat berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallambersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghautha.” (HR. Ahmad no. 17470)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dia mendengar langsung Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sedang bersabda,

إذا وقعت الملاحِمُ بعث الله من دمشقَ بعثًا من الموالي، أكرمَ العرب فرسًا، وأجودهم سلاحًا، يؤيدُ الله بهم الدين

Jika terjadi peperangan yang besar, Allah mengutus dari Damaskus satu utusan dari kaum lemah, mereka adalah tentara Arab yang paling mulia dan paling bagus persenjataannya, Allah memenangkan agama Islam dengan mereka"” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim –ini adalah lafadz milik beliau dan menshahihkannya- disepakati alpDzahabi dan dihassankan Syaikh Al-Albani di Silsilah Shahihah, no. 2777)

Syaikh Ahmad Musa Jibril -hafidzahullah- mengatakan, “"Setelah pembantaian mengerikan yang terjadi hari Rabu kemarin, semoga Allah jadikan Ghautha sebagai benteng kemenangan bagi kaum muslimin!!". [PurWD/]

Sumber : voa-islam.com

Related Posts:

  • Maladewa Negeri Wisata Maladewa Negeri Wisata Hampir 100 persen warga negeri indah ini beragama Islam. 10Berita ,  JAKARTA -- Menyebut Maladewa orang langsung terbayang sebuah destinasi wisata yang eksotik, eksklusif dan mahal. Puluhan pulau … Read More
  • Apa Maksud di Balik Larangan itu?Apa Maksud di Balik Larangan itu? Keseluruhannya menyangkut etika dan norma hidup sehari-hari. 10Berita , JAKARTA -- Melalui karyanya yang berjudul al-Manhiyyat, tokoh yang bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin a… Read More
  • Lima Fakta di Balik Mencekamnya GempaLima Fakta di Balik Mencekamnya Gempa The Guardian (ilustrasi) 10Berita, Hari ini, Selasa (23/1/2018), Jakarta dan sekitarnya diguncang gempa. Orang-orang berhamburan ketakutan menyelamatkan diri. Namun ada 1. Media sosial m… Read More
  • Di Bawah Bangsa Moor, Spanyol Alami Masa Makmur Di Bawah Bangsa Moor, Spanyol Alami Masa Makmur Moor menciptakan berbagai istana mewah. 10Berita , JAKARTA -- Andalusia berasal dari bahasa Arab, ‘Al-Andalus’, yang memiliki beberapa arti. Salah satu artinya adal… Read More
  • Muslim Maladewa Cintai Islam Sepenuh HatiMuslim Maladewa Cintai Islam Sepenuh Hati Maladewa tidak anti terhadap pendatang atau orang-orang yang berbeda agama. 10Berita ,  JAKARTA -- Sejak 1153 hingga 1968, Pemerintahan Maladewa berbentuk kesultanan Islam yang … Read More