Peggy Melati Sukma Ungkap Perjalanan Hijrah, Begini Kisahnya
10Berita - Berbicara dalam seminar kemuslimahan yang dilaksanakan oleh Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia (FMDKI), Peggy Melati Sukma mengungkap awal kisah hijrahnya dari gemerlap dunia entertainment hingga menjadi seorang pendakwah dan inspirator muslimah saat ini.
Teh Khadijah, sapaan akrab Peggy, mengisahkan saat menjadi selebriti segalanya dimiliki bahkan perhiasan dunia hampir seluruhnya telah dicapai. Namun, saat saat itu hati terasa kosong dan tak tentu arah. Dia mengatakan ketika yang dijadikan target hidup adalah dunia, maka urusan akhirat akan dicerai beraikan dan hatimu akan dijadikan miskin dan tak akan mendapatkan apapun, seperti yang menjanjikan Allah.
“Jika yang kita kerjakan adalah dunia maka hati akan miskin, hati kering kerontang, bingung, bagai pengembara yang tersesat, bingung mau kemana, nggak tahu mengatakan rindu pada siapa, rasanya alone, lonely, sendiri,” ungkap Peggy di Convention Hall Gedung Mandalawangi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Ahad (18/03/2018).
Menurut Peggy, hati tidak akan menjadi tenang kecuali dengan dzikrullah, mengingat Allah subhana wa ta’ala. Ia mengingatkan bahwa di dalam hati ada hawa nafsu. Sehingga, setiap orang harus hati-hati dengan hawa nafsu tersebut.
“Karena hawa nafsu yang tidak diberi rahmat oleh Allah dia akan menyuruh pada kejahatan sebagaimana dalam Surah Yusuf ayat 53, hawa nafsu yang dibiarkan berjalan dan bekerja dia akan bisa membunuh sebagaimana dalam surah Al-Maidah ayat 31, dan hawa nafsu yang terus diikuti maka ia akan tersesat sebagaimana dalam surah Al-Jatsiyah ayat 23,” terangnya sambil mengutip kalam ilahi.
“Ini ngeri soal hawa nafsu, maka hati butuh Allah, Allah lah yang akan menundukkan hati kita. Maka bila hati kita tidak kita perjuangkan berisi Allah Allah dan Allah, maka kita akan terus terikat pada dunia sebagaimana dalam surah Al-Kahfi ayat 7, dunia ini adalah ujian bagai perhiasan untuk melihat mana yang paling bertakwa,” tambahnya.
Wanita kelahiran Cirebon 41 tahun yang lalu ini mengatakan hidupnya di masa lalu terjebak oleh perhiasan dunia. Dia kerap meninggalkan Alquran, keimanan terus menurun, hingga berakhir pada hati yang kosong dan nelangsa. Kondisi itu beraujung pada keputusan untuk mencari jalan keluar, yakni dengan hijrah ke arah yang lebih dekat dengan agama.
“Sebagaimana awal hijrah saya, ketika hati saya kosong dan mati dibalik mewahnya kehidupan saya, hati saya mulai bergerak, benar nggak sih hidup kamu selama ini? Maka hati saya menjawab, berapa tahun ya hidup saya tidak membaca Alquran, jadi saya terbujuk untuk mulai membuka Alquran, dalam keadaan gagap-gagap,” tuturnya.
Sumber: kiblat