OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 01 Maret 2018

Sambangi MUI, Dubes AS Soroti Materi Khutbah dan Ustadz

Sambangi MUI, Dubes AS Soroti Materi Khutbah dan Ustadz

10Berita – Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan menyambangi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kedatangannya antara lain menyoroti peran MUI dalam kebijakan pemerintah atau pembuatan UU, hingga membahas materi khutbah.

Sekjen MUI, Anwar Abbas yang turut menyambut Dubes AS di kantor Ketua MUI mengatakan, Dubes AS mempertanyakan peran MUI dalam membuat kebijakan pemerintah dan apakah UU bisa dipengaruhi oleh MUI. Menjawab hal itu, Kyai Ma’ruf Amin mengatakan bahwa MUI dapat mempengaruhi perancangan UU.

“Ia tetapi dengan sopan, karena MUI berkepentingan dalam UU itu. Sehingga, harapannya tidak ada UU yang bertentangan dengan syariat Islam,” ujar Anwar Abbas menyampaikan jawaban Ketua MUI, Kyai Maruf Amin di kantornya, Selasa, (27/02/2018).

Dia melanjutkan alasan kedua, peran MUI dalam UU adalah bahwa dalam syariat Islam banyak mengandung nilai yang baik. Sebab dengan begitu, bangsa ini menjadi lebih baik.

“Dalam menyinggung UU, Dubes AS tidak membicarakan hal spesifik, seperti membahas UU Kriminalisasi LGBT dan UU Pelarangan Minol. Hanya membahas hal umum,” ungkap Anwar Abbas.

Pengurus PP Muhammadiyah itu juga mengungkapkan Dubes AS juga menyinggung perihal materi khutbah dai yang bersikap intoleran. Kyai Ma’ruf menjawab, menyikapi hal itu maka MUI akan melihat isi teksnya dan mengingatkan apabila salah.

“Catatannya dicari apa penyebabnya teks khutbah itu disampaikan, sehingga ketemu solusi yang tepat,” ujarnya.

Anwar Abbas melanjutkan, Dubes AS juga menanyakan apakah fatwa di Timur Tengah diterima di Indonesia, Kyai menjawab diterima apabila sesuai atau dimodifikasi agar cocok diterapkan di Indonesia. Begitu juga apakah fatwa MUI perlu konsultasi dengan pemerintah.

“Fatwa terkait amaliah perorangan tidak perlu konsultasi pemerintah, berbeda dengan kepentingan orang banyak. Adapun menerapkannya melalui publikasi dengan berkoordinasi. Langkah menegakkan Islam moderat, kita punya Pancasila maka setiap masalah diselesaikan dengan falsafah dan kesepakatan,” pungkasnya. (Ki/Ram)

Sumber : Eramuslim