OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 16 Maret 2018

Vonis Asma Dewi, Salah Karena Pakai Kata Koplak dan Edun, Warganet: SARACENNYA MANA?

Vonis Asma Dewi, Salah Karena Pakai Kata Koplak dan Edun, Warganet: SARACENNYA MANA?


10Berita, Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis terdakwa Asma Dewi bersalah karena menggunakan kata "koplak" dan "edun" dalam postingannya di Facebook.

Dalam surat putusan, majelis hakim menjelaskan pertimbangannya.

Kata-kata yang digunakan Asma Dewi melanggar Pasal 207 KUHP terkait penghinaan kepada penguasa atau badan hukum.

Majelis hakim tidak menerima alasan Asma Dewi yang menyebut frase dan kata tersebut digunakan sebagai bentuk kritik kepada pemerintah.

"Kritik yang baik dan sifatnya membangun bukanlah dengan kata-kata koplak atau edun yang dapat dikategorikan menghina dari pasal ini (Pasal 207 KUHP)," ujar Ketua Majelis Hakim Aris Bawono dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 15 Maret 2018.

Ia mengatakan, kata "koplak" dan "edun" tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Majelis hakim berpandangan kedua kata itu berkonotasi negatif dan bentuk penghinaan. "Koplak bisa mempunyai banyak arti, dapat diartikan bodoh, dungu, aneh, otak miring sebelah. Sedangkan edun menurut hemat majelis, plesetan dari kata edan," katanya.

Oleh karena itu, majelis hakim memvonis Asma Dewi dengan hukuman 5 bulan 15 hari, dikurangi masa tahanan yang dia jalani sebelumnya.

Vonis majelis hakim tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa, hukuman 2 tahun penjara dan dan membayar denda Rp 300 juta subsider 3 bulan penjara.

Adapun Asma Dewi pernah menjelaskan makna frase "rezim koplak" yang diunggah di akun Facebook-nya saat membacakan nota pembelaan.

Menurut Dewi, "rezim koplak" merupakan ungkapan kekecewaannya karena harga daging mahal dan pemerintah tidak memberikan solusi.

Sumber: KOMPAS
--------

Vonis ini membuat warganet heran. Sebab, seperti diketahui, Asma Dewi ditangkap karena disebut terlibat jaringan SARACEN. Akibatnya, Asma Dewi dihujat habis-habisan oleh para pendukung Ahok.

Namun kini, tudingan tersebut hilang dan Asma Dewi divonis hanya jarena menggunakan dua kata yang tak tercantum di KBBI.

Berikut tanggapan warganet.

Asma Dewi awalnya ditangkap karena diduga terlibat kelompok Saracen, ternyata cuma soal pemakaian kata tidak pantas di medsos yang juga dilakukan banyak orang, baik yang kontra penguasa maupun yang mendukung. Lalu kasus Saracennya bagaimana..?😯😯 https://t.co/3S8C8JMW2N

— Arda Chandra (@archabandung) March 16, 2018

— Dr.Gunawan (@dr_gundi) March 16, 2018

Alhamdululillah perjuangan ACTA... Asma Dewi di putus Hakim 5 bln 15 hari... jd zero dgn potg tahanan👏

— Habiburokhman (@habiburokhman) March 15, 2018

Alhamdulillah... Dan ternyata gak ada ya dalang seracen

— Mr Smoke and Mirrors (@surodilagan) March 15, 2018

Di zaman yg penuh fitnah & ketimpangan hukum seperti skrg, mendapatkan vonis yg tdk menambah ms hukuman itu sdh bersyukur om.

— mya-Reta (@SammyAreta) March 15, 2018


Sumber :Portal Islam