Zionis Menyebut Idola Palestina Ini “Shirley Si Pemarah”
10Berita – Usianya baru 16 tahun. Kaum penjajah Zionis-Israel menyebutnya ‘Shirley si Pemarah’ dan mengatakan dia adalah bagian dari ‘Pallywood’ atau propaganda Palestina untuk menjelekkan Zionis-Israel di media massa. Tapi rakyat Palestina menyebut dia pahlawan karena berani melawan tentara Zionis-Israel yang menjajah wilayah Tepi Barat, tempat dia tinggal.
Nama asli remaja perempuan itu adalah Ahed Bassem al-Tamimi. Video ketika dia memukul dan menampar tentara Zionis-Israel menyebar luas di media sosial.
Tamimi dikenal sebagai aktivis Palestina yang berasal dari keluarga yang juga aktivis. Dia tinggal di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat. Di desa ini unjuk rasa sudah jadi pemandangan biasa saban pekan sejak 2010. Penduduk desa melempari tentara Zionis-Israel dengan batu karena tanah mereka dirampas untuk pembangunan pemukiman ilegal warga Yahudi, seperti dilansir the Washington Post, Rabu (20/12).
Jumat lalu, kata militer Israel, pasukan mereka sedang menghadapi kerusuhan dari sekitar 200 warga Palestina, termasuk keluarga Tamimi. Sejumlah pendemo, kata Israel, masuk ke dalam rumah-rumah warga dan terus melempari mereka dengan batu.
Dalam video yang menjadi viral Tamimi terlihat berusaha mengusir kedua tentara Israel sambil memukul, menendang, dan menampar tentara itu. Kedua tentara berpakaian lengkap dan bersenjata itu terlihat tidak membalas perbuatan Tamimi.
Ayah Tamimi mengatakan putrinya bereaksi ketika tentara Israel menembak sepupunya, Muhammad al-Tamimi, pada 15 Desember lalu, ketika ikut berunjuk rasa menentang keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sepupu Tamimi berusia 14 tahun itu kini dalam keadaan koma karena diterjang peluru karet tentara Israel di bagian kepala.
Dua hari lalu sekitar pukul 04.00 tentara Israel mendatangi rumah Tamimi dan menangkapnya.
“Tentara mendatangi rumah dan menangkap putri saya Ahed Tamimi setelah media Israel menyerang dia karena menghentikan tentara di depan rumah kami ketika si tentara menembak kepala seorang anak,” kata ayah Tamimi di laman Facebook.
Dia juga mengatakan tentara Israel mengambil ponsel, kamera, laptop, menggeledah rumah dan memukuli istri dan anaknya.
Video ketika Tamimi ditangkap juga kemudian menjadi viral.
Nama Tamimi mulai dikenal luas ketika pada 2012 dia juga berani melawan tentara Israel. Video ketika dia sedang berteriak di depan wajah tentara Israel sambil mengacungkan tinjunya juga beredar di Internet. Pada 2015, foto ketika dia sedang menggigit lengan tentara Israel sewaktu ingin meringkus sepupunya, Muhammad Tamimi, juga menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina.
Pada 2012 dia mendapat penghargaan Handala Courage dari Turki karena keberaniannya melawan tentara Israel dan Recep Tayyip Erdogan, yang kala itu masih menjabat perdana menteri, menjamunya sarapan dan berfoto. Media sosial menyebut Tamimi sosok yang berani dan cantik.
Ayahnya pernah ditangkap Israel lebih dari sembilan kali, ibunya lima kali, dan kakaknya dua kali. Kedua pamannya gugur sebagai syuhada melawan tentara Zionis-Israel.
“Pelajaran favorit saya di sekolah adalah olah raga. Kalau saja tidak ada pendudukan (Israel) saya ingin jadi pemain sepak bola,” kata Tamimi dalam sebuah film dokumenter pendek.
Berikut video sekilas tentang Ahed Tamimi: [mdk]
Sumber : mdk, Eramuslim