OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 08 April 2018

Gerakan Nasional 2019 Ganti Presiden Adalah Konstitusional

Gerakan Nasional 2019 Ganti Presiden Adalah Konstitusional

By Sudaryono Gerindra  

10Berita, Baru baru ini publik dikejutkan dengan video Pidato Jokowi yang mengomentari beberapa hal mulai dari pernyataan Indonesia “bisa” bubar 2030 sampai sampai urusan kaos “2019GantiPrasiden” 

Tidak seperti biasanya, kali ini Jokowi pidato dengan nada tinggi. Sepertinya dia sedang mempraktekkan sebuah seruan semangat bagi para pendukungnya. Sah sah saja sih. 

Hanya rasanya beda sekali dengan kalau kita ingat menjelang pemilu tahun 2014 yang lalu dimana dia selalu bilang “Capres, nggak mikiiiirr…” atau ” Capres Capres, presiden taksi kali Pak” katanya kepada Hashim (Adik Prabowo) pada tahun 2013 yang menanyakan keseriusan nya maju capres. Wajar dong sebagai partai pengusung nanya begitu….  

Tapi sekarang ini kok agak lain ya, alih alih bilang “I don’t Think about that”, sekarang ini tampaknya jokowi sedang gusar. Kegusaran itu juga bukan nggak ada sebab. Bayangkan saja, sebagai presiden terpilih yang punya anggaran 2000 triliun setiap tahun selama 3.5 tahun ini belum mendapatkan dukungan rakyat secara mutlak. Masih banyak kebijakannya sana sini yang menuai kritik dan demonstrasi.  

Bahkan, dengan dikuasainya hampir semua media mainstream dan kekuasaan eksekutif di tangannya. Dia masih juga mendapatkan kritikan dan protes bahkan demonstrasi dari rakyatnya. Beberapa yang vokal baik itu aktivis sosial media sampai ulama menjadi tersangka dalam apa yang mereka sedang bangun persepsi dengan kampanye anti HOAX. 

Dengan upaya seperti itu walaupun sudah dilakukan, masih juga tidak bisa mengecilkan volume suara perlawanan dari kalangan rakyat yang anti terhadapnya. Bahkan bisa dibilang makin menjadi jadi. 

Beda dengan tahun tahun menjelang pemilu 2014 yang dia bilang Nggak Mikiiirrr, kali ini Jokowi terlihat sangat ingin sekali menjadi presiden satu periode lagi. Kenapa berbeda?? Padahal apa yang dijadikan strateginya relatif masih sama yaitu pencitraan dan survei. Hasil survei yang di publikasi juga sama seperti yang lalu lalu. Hasilnya selalu Jokowi jauh diatas Prabowo.  

Dengan kondisi seperti itu, sudah sepatutnya, dan secara logika kan harus nya, Jokowi cukup bilang “Nggak Mikiiirrr”. Sama seperti yang selalu dia bilang menjelang pemilu 2014 walaupun kenyataannya dia mikirin banget. Nggak perlu dong gusar seperti sekarang ini.  

“Kalau semua program bagus semua pembangunan dirasakan, janji janjinya semua terpenuhi, Jokowi nggak perlu gusar. Karena rakyat pasti akan dukung Jokowi lagi”   

Masalah besar bagi Jokowi adalah apa yang dia janjikan tidak terealisasi dan atau bahkan beberapa point malah kebalikannya. Oleh karenanya, rakyat marah, rakyat kecewa, rakyat inginkan perubahan. Lantas apa yang dilakukan oleh rakyat yang kecewa?? GANTI PRESIDEN 2019. Dengan berbagai upaya tentunya. Salah satunya dengan membuat kaos dengan tulisan #2019GantiPresiden.  

Apakah ini makar? Tentu saja tidak. Karena Gerakan Nasional 2019 Ganti Presiden adalah gerakan konstitusional dengan kotak suara. 

Memang kaos tidak bisa mengganti presiden, namun jika sebagian besar rakyat membeli dan memakai kaos itu, kelar sudah acara pemilu 2019 dengan hasil kekalahan bagi Jokowi.  

Udah seperti itu, yang membuat Jokowi lebih panik lagi adalah hasil survey yang kredibel dan sangat bisa dipercaya dan survei ini tidak dipublikasikan. ELEKTABILITAS JOKOWI JEBLOK DI ANGKA 24 PERSEN SAAT INI.  

24 PERSEN bagi seorang incumbent adalah jaminan bahwa jokowi tidak akan terpilih lagi.  

#2019GantiPresiden

Sumber : Ngelmu.co