OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 08 April 2018

Masyarakat Melayu Tolak Rencana Pemberian Gelar Datuk untuk Djarot

Masyarakat Melayu Tolak Rencana Pemberian Gelar Datuk untuk Djarot

10Berita, Langkat - Masyarakat Melayu menolak rencana penganugerahan gelar Datuk kepada Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat. Sejumlah tokoh Melayu menolak niat kelompok masyarakat di Kabupaten Langkat yang berencana memberikan gelar adat tersebut.

Tokoh Masyarakat Melayu Tengku Fahrizal menjelaskan perlu diketahui, dalam adat dan resam budaya Melayu, yang memberikan anugerah gelar adat adalah pemangku adat.

Pemangku adat, dalam hal ini sultan, memiliki hak preogratif untuk memberikan gelar kepada seseorang berdasarkan kriteria. Bukan sebatas tokoh atau orang yang dikagumi masyarakat.

"Pemberian gelar merupakan hak preogratif sultan dengan pertimbangan atas jasa seseorang atas sumbangsih terhadap kemajuan bagi negeri," ungkap Fahrizal seperti dikutip Kantor Berita RMOLSumut, Sabtu (07/04/2018).

Lebih lanjut Fahrizal menjelaskan melayu memiliki identitas yang sama dengan budaya Islam. Sebab itu, kriteria dan penganugerahan mengikuti kaidah hukum adat dan syariat islam.

Menurutnya penganugerahan gelar datuk kepada Djarot berbau politis dan tidak sesuai dengan norma yang ada.

Fahrizal juga menilai sangat wajar jika masyarakat melakukan penolakan terhadap penganugerahan gelar kepada Djarot.

"Penolakan ini bukan karena politik, tapi ada kaidah adat yang tidak sesuai. Gelar adat tidak bisa diberikan oleh lembaga atau datuk, ada kaidah, " tegas Fahrizal. 

Sumber: rmol.co