Pertemuan Jokowi-PA 212, Pengamat: Foto Pertemuan Sengaja Dibocorkan untuk Pencitraan
10Berita, Sejumlah media merilis berita bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo dengan petinggi Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) terkait dukungan politik kepada Jokowi. Bahkan beberapa media mengutip komentar narasumber yang mengaitkan pertemuan itu dengan pertemuan politik.
Membantah spekulasi tersebut, Sekretaris Tim 11 Ulama Alumni 212 Muhammad Al Khaththath menyatakan pertemuan PA 212 dengan Jokowi tidak membahas soal dukung mendukung di Pilpres 2019.
“Tidak ada persepsi kami mendukung. Tidak ada deal dan dukung-mendukung,” tegas Al Khaththath pada wawancara yang ditayangkan CNN Indonesia TV (25/04).
Al Khaththath menegaskan pertemuan dengan Jokowi murni membicarakan kasus-kasus kriminalisasi ulama dan tidak terkait politik. Adapun posisi ulama, menurut Al Khaththath hanya menjalankan amar maruf nahi munkar atau mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Pemikir Islam Azzam M Izzulhaq mengecam rekayasa-rekayasa yang diarahkan untuk membendung gerakan “2019 Ganti Presiden”. “Pikirnya, dengan menemui PA 212, lalu melakukan framing, spinning, dan rekayasa lainnya baik soft ataupun hard, kemudian dapat membendung #2019GantiPresiden. Camkan! Mujahid 212 tidak akan pernah berubah pendirian,” tegas Azzam di akun Twitter @AzzamIzzulhaq.
Pakar komunikasi dari UIN Syarif Hidayatullah Edy Effendi mensinyalir, foto pertemuan PA 212 dengan Presiden Jokowi sengaja disebarkan untuk pencitraan Jokowi. “Tuh lihat efek pertemuan PA 212 dan JKW, digoreng gerombolan #Bong200. Dimakan habis media cebong. Kok mau ikuti permainan JKW. Asal tahu saja, foto itu sengaja dibocorkan tuk pencitraan JKW,” tulis Edy di akun @eae18.
Sebelumnya, Tim 11 Ulama Alumni 212 meminta pihak istana mengusut bocornya pertemuan tertutup antara ulama Persaudaraan Alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor (22/04).
Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam menegaskan pertemuan tersebut bersifat tertutup dan tidak dipublikasikan. Ia pun menyesalkan tersebarnya foto pertemuan itu.
Menurut Misbahul, ada pihak ketiga yang sengaja menyebarkan foto itu untuk mengadu domba presiden dengan ulama.
Sumber: itoday