OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 24 April 2018

Survei Kompas: Rakyat Puas atas Kinerja Jokowi, Pengamat: Apa Kerja Jokowi yang Bikin Puas Rakyat?

Survei Kompas: Rakyat Puas atas Kinerja Jokowi, Pengamat: Apa Kerja Jokowi yang Bikin Puas Rakyat?


10Berita, Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Senin (23/04), menyimpulkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mencapai 72,2%. Sedangkan elektabilitas Joko Widodo 55,9% dan Prabowo Subianto 14,1%.

Hasil survei itu disikapi beragam. Pendukung Jokowi menyambut antusias. Pengamat politik yang selama ini dikenal “pro” Jokowi, Syamsuddin Haris, bahkan mengingatkan politisasi SARA bisa menggerus potensi keterpilihan Jokowi.

Pengamat LIPI ini meminta pendukung Jokowi untuk mewaspadai kampanye hitam. “Survei Kompas: elektabiltas @jokowi 55,9%, @prabowo 14,1%, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi-JK 72,2%. Meski demikian, koalisi pendukung Jokowi harus mewaspadai kampanye hitam, politisasi SARA & ujaran kebencian sbg faktor yang bisa menggerus potensi keterpilihan yang tinggi tersebut,” tulis Syamsuddin Haris di akun Twitter @sy_haris.

Terkait “euphoria” pendukung Jokowi atas Survei Kompas, pengamat sosial politik Prijanto Rabbani mengingatkan agar pendukung Jokowi jangan terlalu “pede” menyikapi survei itu.

“Ahok dan pendukungnya begitu pede akan memenangkan kontestasi. Sebab hampir semua lembaga survei memenangkannya. Faktanya, Ahok Nyungsep!!! Dan sekarang perilaku tersebut diikuti @jokowi dan pendukungnya. Pertanda #2019GantiPresiden semakin mudah terwujud. #iDeasRabbani,” sindir @PrijantoRabbani

Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan turut mempertanyakan hasil survei Kompas itu. “Survey Kompas 72% rakyat puas dengan kinerja jokowi. Yang bikin saya bingung kerja Jokowi itu apa yang bikin rakyat puas? Ada yang bisa bantu jawab?” tanya Umar Syadat di akun @Umar_Hasibuan_.

Seperti diliris Litbang Kompas, tingkat kepuasan terhadap Jokowi-JK meningkat dalam 3,5 tahun pemerintahan.

Survei tersebut dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 secara periodik.

Sumber : intelijen.co.id