OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 08 April 2018

Tarif Tol di Rezim Jokowi Naik 2-5 Kali Lipat dari Sebelumnya

Tarif Tol di Rezim Jokowi Naik 2-5 Kali Lipat dari Sebelumnya


10Berita, JAKARTA - Sebelum Joko Widodo berkuasa, tarif tol dinilai lebih mahal bahkan 5 kali lipat dari sebelumnya. Padahal sebelum Jokowi memimpin Indonesia, tarif tol termurah di Asing Tenggara.

“Tol kita ada dua macam, satu tol yang dibangun pada era @jokowi dan satunya lagi dibangun sebelum era Jokowi. Kalau kita perhatikan tarifnya jauh berbeda. Yang dibangun pada era @jokowi bisa 2-5 kali lipat lebih mahal. Padahal pada era-era sebelumnya tol kita termurah se-Asia Tenggara. Tapi, saat ini yang termahal,” kata partai Gerindra, di akun Twitter pribadi miliknya, baru-baru ini.


Akibatnya, menurut Gerindra jalan tol tidak diminati oleh masyarakat, khususnya angkutan logistik serta transportasi publik massal. “Pemerintah seharusnya menerapkan tarif tol yang berkeadilan, sehingga dapat membawa manfaat serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah penurunan daya beli masyarakat saat ini.”

Kita juga tidak ingin penurunan tarif tol justru dibarengi dengan perpanjangan konsensi jalan tol menjadi 50 tahun dari rata-rata kisaran 35-40 tahun. Perhitungan kelayakan lama waktu Build, Operate, Transfer (BOT) perlu melibatkan pihak independen, seperti YLKI, akademisi, dan konsultan publik. “Jika perlu libatkan juga KPPU, @KPK_RI dan @bpkri untuk menghitung ulang kelayakan BOT dan tarif tol di Indonesia.”

Menurut Gerindra, sebagaimana yang dikutip dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Ikhtisar Laporan Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2017, menyebutkan BPK masih menemukan sejumlah permasalahan dalam kebijakan tarif dan pengelolaan operasional jalan tol yang dijalankan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). “Setidaknya, ada empat laporan yang membuat kegiatan pengelolaan jalan tol masih belum efektif, mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Related Posts:

  • Perhimpunan Alumni Kanisius Bantah Ada WO Ramai-ramai Perhimpunan Alumni Kanisius Bantah Ada WO Ramai-ramai Kecaman dari masyarakat khususnya warganet terarah pula kepada Traveloka. Gerakan menghapus aplikasi pemesanan tiket dan hotel ini dari gawai pun dikampanyekan. 10Berita &… Read More
  • Adab Saat Bersin dan Menguap, Apa Saja?Adab Saat Bersin dan Menguap, Apa Saja? 10Berita , JAKARTA -- Dalam Islam semua hal ada aturan dan etikanya. Adab makan, adab bepergian, adab jual-beli dan semua itu dijelaskan dalam firman-firman Allah subhanhau wa ta’… Read More
  • Tiga Produk Sastra Islam MelayuTiga Produk Sastra Islam Melayu 10Berita , JAKARTA -- Islamisasi Nusantara menghasilkan produk budaya sebagai bentuk integral peradaban yang kental dengan prinsip dan dasar-dasar keislaman. Di antara produk budaya terse… Read More
  • Adab Saat Bersin dan Menguap, Apa Saja?Adab Saat Bersin dan Menguap, Apa Saja? 10Berita , JAKARTA -- Dalam Islam semua hal ada aturan dan etikanya. Adab makan, adab bepergian, adab jual-beli dan semua itu dijelaskan dalam firman-firman Allah subhanhau wa ta’… Read More
  • Presiden Lempar Batu Sembunyi Tangan Tentang ReklamasiPresiden Lempar Batu Sembunyi Tangan Tentang Reklamasi Oleh: Fida Hafiyyan Nudiya, S.Pt (Alumni Universitas Padjadjaran) Di tengah skandal megaproyek reklamasi teluk Jakarta, muncul pernyataan mengejutkan dari Presiden RI Jo… Read More