Upaya Media Barat Sesatkan Berita Pawai Kepulangan Palestina
Pawai Kepulangan Palestina. (Aljazeera.net)
10Berita – Doha. Sebuah artikel milik Profesor Saree Makdisi mengkritisi sikap media-media Barat yang berusaha mengaburkan informasi soal Pawai Kepulangan Palestina. Artikel itu dimuat oleh Los Angeles Times, seperti dilansir Aljazeera.net.
Saree Makdisi, seorang kritikus dan ahli sastra Inggris di Universitas California Los Angeles menyebut fakta-fakta soal Pawai di Gaza itu adalah benar. Namun, media Barat kemudian mendistorsinya dengan penggunaan diksi yang menyesatkan.
Mulanya Makdisi membahas soal liputan media tentang pembantaian terhadap peserta Pawai pada Jumat pertama (30/03) oleh pasukan zionis. Menurutnya, liputan itu menggunakan pilihan kata yang dapat mengaburkan konflik Israel-Palestina.
Jika dilihat faktanya, maka pemilihan kalimat yang dilakukan akan sangat menyesatkan para pembaca, imbuhnya.
Sebagai contoh, Makdisi menyebutkan tiga judul berita di dua media. The Guardianmenulis judul “Setidaknya 15 Warga Palestina Tewas, Sementara Israel Menanggapi Protes.” Sedang pada halaman pertama, Guardian menulis, “15 Tewas dalam Unjuk Rasa di Gaza.”
Sementara New York Times dalam salah satu beritanya menuliskan judul, “Konfrontasi di Perbatasan Gaza, 15 Orang Tewas.”
Menurut Makdisi, pemilihan kata dalam judul-judul tersebut sangat menyesatkan. Warga Palestina tidak tewas, melainkan ditembak dengan sengaja. Penghilangan atau penyembunyian pelaku dari tidakan sangat jelas dalam kalimat judul di atas, imbuh Makdisi.
Lebih lanjut Makdisi memberi saran pemilihan kata yang lebih tepat. Menurutnya, media harusnya menulis, “Pasukan Israel Bunuh 15 Warga Palestina dalam Demonstrasi di Gaza.” Kalimat ini, jelas Makdisi, menceritakan kisah berbeda dan tentu penerimaan pembaca juga berbeda.
Selain itu, Makdisi merokemendasikan penggunaan kata ‘bentrokan’ dan ‘konfrontasi’. Ini yang kemudian digunakan Los Angeles Times dalam pemberitaan pada hari berikutnya, yang menuliskan judul: “Hari Bentrokan Pasukan Israel dan Demonstran Palestina Sebabkan 16 Warga Palestina Tewas.”
Namun, Makdisi menyebutkan bahwa fakta di lapangan juga tidak murni bentrokan. Menurutnya, kata bentrokan identik dengan persamaan antara dua pihak. Sementara di lapangan, 30 ribu rakyat Palestina berunjuk rasa damai menghadapi pasukan Israel bersenjata berat dan lengkap.
Fakta lain juga menyebutkan, pasukan Israel dan rakyat Palestina tidak saling serang. Melainkan pasukan Israel lah yang berusaha menghancurkan, sementara Palestina hanya melakukan perlawanan.
Selain itu, Makdisi juga mengkritisi penggunaan kalimat ‘perbatasan Gaza dan Israel’. Menurutnya, kalimat ini mengisyaratkan perbatasan dua negara.
Faktanya, imbuh Makdisi, Israel menolak mendeklarasikan perbatasannya. Sementara Gaza bukan negara, merupakan wilayah yang dijajah. (whc/)
Sumber: Aljazeera, dakwatuna