Belajar dari Pengalaman, Ini Skenario yang harus Diantisipasi oleh Relawan #2019GantiPresiden
10Berita, JAKARTA - Di acara CFD pekan lalu, Mustafa Nahrawardaga mengakui sebetulnya sudah mengantisipasi adanya pihak-pihak yang tidak ingin gerakan #2019GantiPresiden ini berlangsung lancar maupun berhasil. “Jadi kami sudah pantai-pantau itu, adanya kelompok-kelompok yang ingin mengacaukan dari dalam.
Misalkan, mengaku sebagai koordinator aksi lapangan. Ternyata membatalkannya ke polisi, katanya, Sabtu (5/5/2018), di Jakarta. Padahal menurutnya tidak ada yang menunjuk dia. “Itu tidak ada. Itu tujuannya menggembosi acara. Lalu ada yang mengaku sebagai koordinator nasional.
Itu siapa yang menunjuk? Itu tidak ada. Jadi, memang banyak sekali pihak-pihak yang memakai nama kami itu dalam rangka kepentingan yang lain, bukan kepentingan kami,” ia menambahkan.
Jadi menurut dia itu kemarin sangat berbahaya. Oleh karena itu, ia katakan diantisipasi betul. “Misalkan adanya potensi penyusupan-penyusupan. Potensi kerusuhan-kerusuhan. Potensi pembelokan opini. Sudah kita siapkan itu semua dalam sebuah tim yang tidak kami sebutkan.
Dan ini dalam rangka meluruskan supaya nantinya gerakan ini gerakan murni masyarakat, yang alhamdulillah dukungannya sudah banyak sekali,” katanya lagi menekankan.
Antisipasi tersebut ia katakan karena sudah berpengalaman (jika dilihat kasus sebelumnya). “Misalnya, kasus Saracen tidak terbukti. MCA tidak terbukti. Nanti pun, labeling gerakan #2019GantiPresiden2019 akan dilabeling sebagai gerakan para penjahat, para pemakar, dan seterusnya. Itu sudah kami antisipasi,” demikian ia menjelaskan.
Maka deklarasi (besok, red) itu menurut dia akan menjadi bukti bahwa ini adalah gerakan masyarakat secara ikhlas, secara umum. “Menjadi bukti, ya bahwa sebagian masyarakat memang menginkan untuk pergantian presiden pada 2019,” ia menutupnya. (Robi/)
Sumber :voa-islam.com