OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 04 Mei 2018

Gara-gara Mati Lampu, Wanita Cantik Ini Putuskan Untuk Menjadi Mualaf. Begini Kisahnya

Gara-gara Mati Lampu, Wanita Cantik Ini Putuskan Untuk Menjadi Mualaf. Begini Kisahnya

Referensi pihak ketiga

10Berita, Nana (nama disamarkan) merupakan wanita paruh baya yang bercerita kepada Wolipop mengenai kisah mualafnya. Nana mengaku masuk Islam ketika duduk di bangku SMA.

Wanita berdarah Tionghoa ini lahir dari orangtua yang beragama Kristen. Namun kedua orangtuanya meninggal saat ia masih kecil karena kecelakaan. Nana pun diasuh oleh adik kandung sang ibunda.

Sebelum mualaf, anak bungsu dari tiga bersaudara itu bercerita kalau ia tumbuh dalam keluarga yang kurang religius. Maka dari itu, Nana tak pernah diajak beribadah oleh orangtua angkatnya. Meski demikian, sesekali kakak kandung Nana mengajak ia beribadah ke gereja bersama-sama. 

Kurangnya pengetahuan agama membuat Nana merasa terombang-ambing. Sampai pada suatu saat ia mulai mengenal Islam di sekolahnya karena memilih untuk tetap berada di kelas saat pelajaran Agama Islam berlangsung. Nana mengatakan bahwa sekolahnya mengizinkan untuk siswi yang bukan Islam keluar kelas ketika pelajaran agama. 

Sejak mengikuti pelajaran Agama Islam, Nana mulai bimbang dengan keyakinannya sendiri. Ia pun banyak berdiskusi dengan siswi lainnya yang muslim. Nana mengaku sudah ingin mualaf tapi masih ada keraguan menyelimutinya khawatir soal keluarga serta keyakinannya sendiri. 

Keraguan terus terselip di hati Nana hingga kejadian mati lampu yang akhirnya membuat ia yakin untuk mualaf. Mungkin terdengar aneh tapi itulah yang ia alami. Wanita asal Bekasi ini bercerita kalau rumah ibu angkatnya memang terkenal angker. Karena itu, ia tidak pernah berani sendirian di rumah. Namun suatu ketika, ada momen di mana ia 'terkurung' sendirian di kamar tanpa ada siapa pun di sisinya saat mati lampu.

"Jadi salah satu rumah ibu saya memang agak seram. Dulu sempat dikontrakin tapi belum selesai masa ngontraknya mereka sudah pindah. Katanya sering diganggu makanya nggak betah. Saya juga nggak pernah berani sendirian di dalam rumah. Sampai waktu itu, saya dan kakak-kakak sedang ngobrol di teras. Tapi saya masuk ke dalam rumah sendirian pengen ke kamar. Eh tiba-tiba mati lampu, saya ketakutan luar biasa sampai nggak berani keluar kamar,"papar Nana.

Dalam keadaan takut sampai keringat dingin, Nana ingat kata-kata guru Agama Islam. Gurunya mengajarkan kalau merasa takut akan sesuatu bacalah surat-surat pendek. Karena ia sudah hapal surat Al-Fatihah, An-Nas, dan Al-Falaq, Nana mencoba mempraktekkannya. Di situlah hatinya terketuk dan akhirnya memutuskan untuk mualaf.

Setelah memutuskan untuk meminta bimbingan gurunya menjadi mualaf, Nana pun mengaku kepada orangtua angkatnya. Ia mengatakan kalau orangtuanya tidak keberatan akan hal tersebut. Begitu pula dengan kedua kakak kandungnya yang menyerahkan semua keputusan kepada Nana. Ia merasa lega hingga saat ini dan mengaku tak pernah menyesal setelah memutuskan mualaf.

Sumber:

www.wolipop.detik.com