OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 07 Mei 2018

Jeritan Dari Alam Kubur ( Pinjamkan Aku Satu Hari Lagi ) Merinding Bacanya

Jeritan Dari Alam Kubur ( Pinjamkan Aku Satu Hari Lagi ) Merinding Bacanya

Referensi pihak ketiga

Perlahan tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit, namum dengan cepat badanku ditimbun dengan tanah lalu semua orang meninggalkan aku, masih terdengar jelas langkah mereka. kali ini aku sendirian di tempat yang gelap tak terbayangkan, sekarang aku sendirian menunggu ujian, suami, istri, belahan jiwa, kawan, tetangga, sahabat karib, jabatan, harta, ketenaran, anak semuanya pergi meninggalkanku, yang ditubuhku mengalir darah meninggalkanku, apalagi sahabatku, kawan dekat, rekan bisnis semua meninggalkan aku kini tinggal aku sendirian tiada kawan maupun teman.

Kini aku sendirian ditempat yang gelap, ternyata aku bukan siapa - siapa lagi bagi mereka. menyesal pun tiada berguna taubat tak lagi diterima, minta maaf tak lagi didengar. Kini aku sendiri mempertanggung jawabkan apa yang pernah aku lakukan.

Ya Alloh, kalau boleh tolong pinjamkan satu hari saja milik - MU, aku akan berkeliling mohon maaf kepada mereka, yang telah merasa aku dzalimi yang susah dan sedih karena ulahku, yang sakit hati yang aku bohongi. Ya Alloh berikan satu hari saja, untuk memberi seluruh baktiku kepada ayah ibuku tercinta, unutk memohon maaf karena kata - kataku yang keras lagi tak sopan kepada mereka. Maafkan aku ayah dan ibu, aku sungguh ingin sujud memohon ridho mereka, Maafkan aku, aku ingin mengatakan aku ingin berterimakasih atas apa yang mereka korbankan untukku.

Ya Alloh pinjamkan aku satu hari lagi yang aku gunakan untuk bersujud, ruku' kepada - Mu beramal shalih dengan tulus serta menyedekahkan seluruh harta bendaku di jalan - MU ya Alloh. Menyesal sekali rasanya, waktu - waktuku berlalu dengan sia - sia, bahka al - Qur'an firman-Mu malas - malasan aku baca, seandainya waktu bisa aku putar kembali aku akan bertaubat, tetapi aku telah dimakan waktu hari ini dan tidak akan bisa kembali.

Sakitnya sakaratul maut ini masih menancap pada setiap sendi tubuhku yang kini kaku, tenggorokanku serasa ditancapkan dahan yang sangat besar yang penuh duri dan tajam. Lalu dahan itu ditarik dengan sekuat tenaga oleh malakul maut, sakit....sakit....sakit... sekali, walaupun seribu tahun tak akan sembuh sakitnya. Kulit dan tulangku seperti digergaji lalu direbus dengan belanga, nyeri panas masih terasa dagingku pun terasa terlepas dari tulangku, sungguh keras tarikan dari malakul maut itu.seandainya aku masih bisa bercerita tentu tak akan tenang tidur teman - temanku yang masih hidup, seumur hidup mereka taka akan pernah tidur nyenyak, andaikan saja mereka tahu yang aku rasakan.

Baru beberapa saat dalam gelap, masih terdengar sayup - sayup suara sandal orang - orang yang meninggalkanku, tanah kuburku masih gembur baru saja ditidurkan sendirian, aku lihat tanah kuburku masih gembur, makin lama makin menyempit, dari kiri kanan, atas bawah, makin mendekat aku ngeri, mereka terus menghimpitku dengan kejam.

Aku ingin berteriak tapi tak mampu, tubuhku remuk, rusukku tertindih, organ - organ dalamku hancur. inilah yang dijanjikan Alloh pada semua mayat, termasuk orang yang shalih. Akankah diluaskan lagi kuburku yang semakin menyempit ini, bagaimanakan aku nanti menjawab pertanyaan ujian setelah ini ? seandainya aku bisa keluar aku akan segera bertaubat dan memohon ampun atas semua kesalahanku. Sahabatku, masihkan kita ingin menambah dosa - dosa kita setelah membaca jerita dari kubur ini. ingat ajal tidak menunggu tobat kita, dan akan datang tanpa permisi. semoga kita bisa mengubah sikap dan perilaku kita...dan semoga Alloh senantiasa memgampuni dosa - dosa kita yang telah lalu.

Referensi pihak ketiga

Sumber referensi : www.kerisfotopic.net