OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 15 Mei 2018

Luput dari Sorotan.... Pemerintah Akui Menambah Impor Beras 500 Ribu Ton

Luput dari Sorotan.... Pemerintah Akui Menambah Impor Beras 500 Ribu Ton


10Berita, Jakarta - Pemerintah mengakui adanya tambahan impor beras sebanyak 500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Diputuskan dalam Rapat Koordinasi antar menteri ekonomi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, membenarkan pemberitaan pada laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn) yang menyebutkan Perum Bulog telah meneken kontrak pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam, dan 200.000 dari Thailand. "Iya, betul. Itu pemasukan April hingga Juli 2018," kata Enggartiasto, di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Dalam berita yang berjudul "Import Demand Continues Boosting Vietnam's Rice Export" tersebut, dinyatakan bahwa importasi tersebut merupakan yang ketiga kali sejak 2018. Chairman Asosiasi Makanan Vietnam (VFA) Nguyen Ngoc Nam membenarkan berita itu.

Nguyen menyatakan, Perum Bulog telah mengundang The Vietnam Northern Food Corporation dan The Vietnam Southern Food Corporation untuk menyuplai beras itu. Kontrak tesebut akan direalisasikan pada periode April hingga Juli 2018. "Itu keputusan rakor, bukan keputusan saya. Kemudian Bulog yang melaksanakan. Ini untuk menambah cadangan beras pemerintah setidaknya hingga tahun depan. Jika tidak ada impor sejak awal, maka kita akan defisit," kata Enggartiasto.

Sebelumnya, pada awal 2018, pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500.000 ton. Alasannya untuk memperkuat stok pemerintah dan menekan harga komoditas yang kala itu mencapai Rp13.000 per kilogram.

Sementara persediaan beras di Perum Bulog pada 14 Mei 2018, tercatat 1.262.782 ton. Sebanyak 453.787 ton merupakan beras asal impor dan stok komersial sebanyak 106.186 ton. Sisanya merupakan hasil serapan Perum Bulog sejak awal 2018. [Inilah]

***

Kenapa IMPOR gencar menjelang Pemilu?

Pengamat Ekonomi Faisal Basri mencium aroma pengumpulan dana politik jelang Pemilu 2019 melalui sejumlah kebijakan, salah satunya impor.

Ditilik dari pengalaman masa lalu aroma mengumpulkan pundi-pundi untuk pemilu sudah pernah terjadi.

“Dilihat dari pegalaman masa lalu itu asa kaitan antara impor dengan pengumpulan dana politik,” kata Faisal Basri, Selasa (31/1), seperti dilansir Aktual.

Soal angka yang berhasil dikumpulkan dari tindakan Impor itu ternyata cukup besar. Faisal memprediksi jumlahnya mencapai ratusan miliar rupiah.

Sumber : http://www.aktual.com/faisal-basri-ingatkan-ada-permainan-licik-jelang-pemilu-2019/