OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 01 Mei 2018

Mengharukan, Inilah Wasiat Orangtua Prabowo Padanya. Pantas Saja!

Mengharukan, Inilah Wasiat Orangtua Prabowo Padanya. Pantas Saja!

Referensi pihak ketiga

10Berita, Hari buruh tahun ini agak berbeda. Selain menggelar aksi di depan istana, ratusan ribu buruh melakukan deklarasi mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden di Pilpres 2019 yang akan datang.

Menurut presiden KSPI Said Iqbal, dukungan kepada Prabowo bukan tanpa sebab. Ia mengaku, cuma Prabowo yang berani berkomitmen untuk memenuhi tuntutan buruh dan rakyat yang mereka sebut tritura plus. Sementara Jokowi diam tak bergeming (galamedianews.com/01/05/2018).

Referensi pihak ketiga

Dalam acara deklarasi itu, beberapa tokoh sempat berorasi. Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra, dan Prabowo Subianto tentu saja.

Dalam orasinya di Istora Senayan, Prabowo sempat bercerita mengapa ia memutuskan kembali bertarung di pilpres 2019 meski umurnya tak lagi muda. Maklum saja beliau sudah 67 tahun.

“Ternyata disaat saya harus pensiun, disaat saya harus istirahat, saya melihat negara saya dalam keadaan yang tidak adil dan tidak makmur. Karena itu saya memutuskan kepada diri saya sendiri bahwa apabila rakyat masih membutuhkan saya, apabila rakyat saya masih ingin memakai tenaga, jiwa, dan raganya Prabowo Subianto, maka saya siap melaksanakan tugas,” tegasnya.

Sebuah pernyataan patriotik seorang Prabowo Subianto.

Referensi pihak ketiga

Tapi ada satu hal yang menurut saya paling menarik. Prabowo sempat menceritakan wasiat orangtuanya.

“Prabowo, apapun yang kau kerjakan, apapun yang kau hasilkan, selalu bela rakyatmu, selalu bela rakyat miskin. Itu tugasmu sebagai anak saya,” ujarnya lagi (kompas.com/01/05/2018).

Pesan itu dalam dan penuh makna.

Tiba-tiba saya teringat nasehat sang begawan ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo kepada putranya Prabowo Subianto saat disingkirkan dan menjadi tertuduh dalam sejarah kelam 1998.

Referensi pihak ketiga

“…Orang yang berhutang budi padamu pun akan meninggalkan kamu. Tapi dalam keadaan segelap apapun niscaya akan ada orang-orang baru yang akan membantu. Jadi harus tabah. Kedua jangan kasihan pada dirimu sendiri, jangan menjadi dendam. Ini kehidupan sendiri, hadapilah!”

Ya, jangan dendam. 

Referensi pihak ketiga

Ah, sekarang rasanya saya tau, mengapa sosok satu itu begitu ngotot untuk menjadi penantang Jokowi. Bukan karena ambisi, bukan karena tamak, tapi ini tentang cinta yang ia hayati.

Sumber :UC News