OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 20 Mei 2018

Meski Ditanggapi Santai, Ini Bisa Jadi Bumerang Bagi Pemerintahan Jokowi

Meski Ditanggapi Santai, Ini Bisa Jadi Bumerang Bagi Pemerintahan Jokowi

Sumber Gambar : https://awsimages.detik.net.id

10Berita, Baru-baru ini Kementerian Agama (Kemenag) merilis daftar 200 mubaliq yang direkomendasikan untuk mengisi kegiatan-kegiatan keagamaan. Nama-nama yang masuk dalam daftar, adalah nama yang dianggap moderat dalam hal pandangan keagamaan.

Daftar ini kemudian mengundang tanya, pasalnya nama salah satu ustad kondang yaitu Ustad Abdul Somad (UAS) tidak masuk dalam daftar 200 nama yang direkomendasi Kemenag. Padahal belakangan ini ceramah Ustad Abdul Somad diminati banyak kalangan.

Ini dapat dilihat dari tingginya antusiasme masyarakat untuk menghadiri ceramah-ceramah UAS. UAS tidak hanya dikenal didunia nyata, namun juga popular di kalangan netizen.

Namun, tanggapan UAS soal namanya yang tidak masuk dalam 200 mubaliq yang direkomendasikan Kemenag, justru diluar dugaan. UAS seperti dilansir tempo.co (19/05/18) menyatakan bahwa Kemenag tidak memasukkan namanya karena tidak ingin mengecewakan masyarakat, mengingat jadwalnya sudah penuh sampai April 2020." 

Sumber Gambar : https://cdn.tmpo.co

Jawaban ini seperti dilansir tempo.co (19/05/18) disampaikan UAS melalui akun instagramnya dengan menampilkan tangkapan layar percakapannya dengan seorang netizen. Kesan yang ditangkap dari jawaban tersebut bahwa UAS sama sekali tidak ambil pusing soal rekomendasi dari Kemenag.

Terlepas dari tanggapan santai UAS, langkah Kemenag dengan mengeluarkan daftar nama 200 mubaliq yang direkomendasikan untuk mengisi acara keagamaan, dikwatirkan banyak kalangan akan kontra produktif dengan upaya pemerintah dalam membangun komunikasi yang baik dengan para mubaliq.

Sumber Gambar : https://cdn.tmpo.co

Sebagai negara yang memiliki penduduk mayoritas islam, Indonesia memiliki mubaliq yang tidak terhitung jumlahnya. Ada begitu banyak mubaliq yang namanya tidak tercantum dalam daftar rekomendasi Kemenag.

Selain itu hal yang mustahil dengan luasnya wilayah Indonesia hanya akan dilayani oleh 200 mubaliq. Seharusnya pemerintah cukup mengeluarkan himbauan dan pemantauan agar tidak ada ceramah-ceramah yang bertentangan dengan semangat Pancasila dan NKRI.

Sumber Gambar : https://statik.tempo.co

Dalam konteks yang lebih luas hal ini bisa memberikan dampak politik yang kurang baik bagi rezim pemerintahan Jokowi. Apalagi di tahun politik saat ini, dimana Presiden Jokowi akan kembali maju sebagai kandidat di Pilpres 2019.

Jangan sampai langkah Kemenag kemudian berimbas pada pengelompokan mubaliq dan ulama ke dalam dua kelompok yaitu kelompok pro pemerintah dan kontra pemerintah. Jika ini terjadi maka, tentu akan menjadi bumerang bagi pemerintahan Jokowi.

Bagaimana sahabat UCers, setuju dengan saya? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Sumber :

Https: //nasional.tempo.co/read/1090523/tak-masuk-daftar-200-mubalig-kemenag-ini-kata-ustad-abdul-somad?

Penulis Artikel Politik I email : marwan.foredu@gmail.com