OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 22 Mei 2018

Munarman Ungkap Agenda Terorisme Amerika dalam Cuitan Mike Pence

Munarman Ungkap Agenda Terorisme Amerika dalam Cuitan Mike Pence

10Berita , Jakarta – Ketua Pansus RUU Terorisme ‘Romo’ Muhammad Syafii menyatakan RUU Terorisme yang tengah dibahas oleh DPR tinggal menyisakan satu poin saja, yakni soal definisi terorisme.

“Saya informasikan bahwa RUU yang sedang dibahas ini menyisakan satu poin soal definisi,” kata Romo Syafii dalam serial diskusi bertajuk bertajuk “Terorisme Politik dan Sekuritisasi Kebijakan” yang digelar Pushami pada Selasa sore (22/05) di Jakarta.

Menurutnya, definisi terorisme yang diinginkan pihak pemerintah, sama halnya dengan tindak kriminal biasa. Sehingga tarik ulur antara keinginan pemerintah yang awalnya tidak ingin ada definisi sama sekali dengan pihak DPR yang menghendaki ada batasan yang jelas terkait definisi terorisme menyebabkan rapat seringkali berakhir di jalan buntu (deadlock).

Dilanjutkannya, pemerintah yang pada dasarnya tidak setuju ada definisi kemudian mengajukan rancangan definisi terorisme versinya sendiri. Tetapi di dalamnya sama sekali tidak memuat motif dan tujuan.

“Mohon maaf ini, saya seperti berjuang sendirian di sini. Perlu dicatat, aparat tidak memiliki kewenangan apapun kecuali atas dasar hukum,” tandas politisi Gerindra ini.

Terkait hal itu, sebenarnya sejumlah pihak telah memberikan masukan dan bahan kajian kepada pemerintah terhadap RUU Terorisme ini. Direktur An-Nasr Institute Munarman mengungkapkan pihaknya telah memberikan masukan secara kritis terhadap draft RUU Terorisme yang tengah digarap oleh Pansus di DPR.

Munarman menegaskan sebaiknya perdebatan definisi terorisme dalam RUU tersebut seyogyanya harus dituntaskan. Namun, umat Islam harus memahami akar persoalan dalam wacana terorisme yang sedang berkembang.

“Perang melawan terorisme itu sebenarnya perang terhadap jihad. Kalau memang terorisme itu didefinisikan kepada semua yang menggunakan kekerasan, seharusnya kasus Bom Alam Sutera juga disebut sebagai aksi terorisme karena sama-sama menggunakan bom,” sebut mantan aktivis YLBHI ini.

Ia juga menyebut sejumlah dokumen yang diulas lembaga think tank RAND Corporation yang menguak agenda Barat dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin.

Melawan jihad

Terakhir, ia juga menyinggung cuitan Wapres Amerika Serikat Mike Pence yang telah berkunjung ke Indonesia dan menyatakan ungkapan terima kasihnya kepada salahsatu ormas Islam atas perannya memperjuangkan kebebasan beragama dan melawan jihad.

“Ini adalah bukti yang sangat jelas dari agenda polisi global,” ungkapnya.

Sumber : Kiblat.