OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 18 Mei 2018

Putra Mahkota Pangeran Muhammad Bin Salman Meninggal Di Istana Dalam Serangan Kudeta?

Putra Mahkota Pangeran Muhammad Bin Salman Meninggal Di Istana Dalam Serangan Kudeta?

sputniknews.com

10Berita, Putra Mahkota Pangeran Saudi Mohammad bin Salman hilang dari mata publik, telah menyebabkan beberapa media Iran bertanya-tanya apakah salah satu orang paling berkuasa di kerajaan itu mungkin telah tewas dalam upaya kudeta bulan lalu.

Putra Mahkota Pangeran Saudi Mohammad bin Salman diduga terkena oleh dua peluru selama serangan 21 April di istana kerajaan di Riyadh dan sempat diisukan meninggal karena dia belum muncul di depan umum sejak insiden itu, surat kabar Kayhan melaporkan mengutip "laporan dinas rahasia yang dikirim ke para pejabat senior dari negara Arab yang tidak disebutkan namanya. "

Seperti yang dilaporkan oleh Press TV, tidak ada foto atau video baru dari bin Salman yang telah dirilis oleh otoritas Saudi sejak hari itu, dan pangeran "bahkan tidak terlihat di kamera ketika Menteri Luar Negeri AS yang baru Mike Pompeo melakukan kunjungan perdananya ke Riyadh pada akhir April."

"Bin Salman adalah orang yang hampir sering muncul di hadapan media, tetapi 27 hari absennya sejak tembakan di Riyadh telah menimbulkan pertanyaan tentang kesehatannya," kata pernyataan kantor berita Fars.


Namun pihak berwenang Saudi mengklaim bahwa insiden tersebut hanya melibatkan petugas keamanan istana menembaki drone yang diduga terbang terlalu dekat dengan tempat tersebut.

Sejumlah media lokal melaporkan bahwa Raja Salman sendiri dievakuasi ke instalasi militer terdekat selama penembakan, dengan analis Saudi Ali al-Ahmed menamai pangkalan Raja Khaled sebagai tujuan raja. Namun pihak berwenang Saudi belum mengomentari masalah ini.

Pada tanggal 21 April beberapa agensi media melaporkan tembakan besar yang berasal dari istana kerajaan Saudi di Riyadh, mendorong spekulasi tentang kemungkinan upaya kudeta yang sedang berlangsung.

Sumber : www.sputniknews.com (17/5/2018), UC News