OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 30 Mei 2018

“Ramadhan”, Ini Arti Katanya

“Ramadhan”, Ini Arti Katanya

10Berita, RAMADHAN, sebuah kata yang dikenal oleh hampir semua penduduk Indonesia. Namun bisa jadi hanya orang-orang tertentu saja yang benar-benar tahu apa arti kata tersebut.

Ramadhan berasal dari akar kata Arab ramidha atau arramadh yang berati panas terik matahari yang intens dan kering, terutama tanah. Dari akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur, dan pepatah terkenal: “Kal Mustajeer Minar Ramadhaa binnar” – untuk melompat keluar dari penggorengan ke dalam api. Dan dalam sebuah hadits Rasulullah (saw) mengatakan: “Shalat Dhuha adalah ketika unta muda dapat merasakan panas matahari pagi.” Dengan demikian, Ramadhan disebut untuk menunjukkan sensasi panas di perut akibat kehausan.

Lainnya mengatakan dinamakan demikian karena Ramadhan menghangus dosa-dosa. Beberapa mengatakan dinamakan demikian karena hati dan jiwa lebih mudah menerima nasihat dan mengingat Allah selama bulan Ramadan, seperti pasir dan batu yang mudah menerima panas matahari. Para perumus bahasa yang indah ini mungkin telah terinspirasi oleh Allah (SWT) dalam penamaan bulan Ramadhan ini.

Jika tidak, hubungan antara panas dan sifat adalah secara ajaib mirip dengan Ramadhan. Sementara panas merupakan hal yang membantu bentuk, bentuk, dan cetakan hampir setiap hal, dari logam dan plastik, untuk tanaman dan sel-sel hidup- Ramadhan pasti membantu serius membentuk orang beriman, membentuk kembali, reformasi, dan memperbaharui disposisi fisik dan spiritual dan perilaku .

Dalam Islam, bulan Ramadhan mempunyai makna yang istimewa dan kedudukan yang mulia karena banyak terjadi peristiwa penting:

1. Diturunkannya al Qur’an (Nuzulul Qur’an

2. Satu-satunya nama bulan yang terdapat di Qur’an (al Baqarah(2):185)

3. Kemenangan besar yang diperoleh Rasululloh SAW bersama kaum muslimin dalam perang Badr

4. Fath Makkah, yakni penaklukan Mekkah

5. Terdapat 1 malam yang lebih baik dari 1000 bulan (+/- 83tahun), (al Qard(97):3)

6. Diwajibkannya berpuasa (Al Baqarah(2):183)

7. Diangkatnya Muhammad menjadi Rasululloh SAW

8. Dilimpahkannya pahala yang sangat tinggi oleh ALLAH SWT terhadap orang yang beramal saleh + beribadah pada bulan ini

9. Dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka (meskipun dalam arti kiasan)

10. Menjadi kafarat terhadap dosa-dosa hingga Ramadhan berikutnya, sepanjang sholat fardhu dari satu Jum’at ke Jum’at berikutnya

11. Orang yang berpuasa dengan ikhlas + penghayatan yang mendalam di bulan Ramadhan akan diberikan ampunan atas segala dosanya

Bulan Ramadhan mempunyai nama lain:

1. Syahr ALLAH (bulan ALLAH), karena ALLAH SWT akan memberikan pahala yang besar bagi orang yang melakukan kebaikan di dalamnya. Ibadah puasa langsung diberi pahala oleh ALLAH SWT sendiri.

2. Syahr Ala-i (bulan penuh nikamt dan limpahan rahmat) karena pada bulan Ramadhan ALLAH SWT memberikan nikmat dan karunia yang berlipat ganda

3. Syahr Qur’an (bulan diturunkannya Qur’an)

4. Syahr an-Najaah (bulan pelepasan diri dari neraka)

5. Syahr a-Juud (bulan kedermawanan) karena pada bulan Ramadhan dianjurkan lebih banyak memberi bantuan terutama kepada fakir miskin

6. Syahr al-Muwaasah (bulan memberikan pertolongan kepada orang yang berhajat/punya hajat)

7. Syahr at-Tilaawah (bulan membaca al Qur’an)

8. Syahr as-Sabri (bulan latihan bersabar atas penderitaan dengan rela hati)

9. Syahr ar-Rahmah (bulan tempat ALLAH SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba2-Nya)

10. Syahr as-Shiyaam (bulan puasa, karena setiap muslim WAJIB melaksanakannya KECUALI yang berhalangan sesuai dengan syar’i)

11. Syahr al-’Ied (bulan yang akhirnya disambut dg hari Raya ‘Ied). []

SUMBER: ISLAMWIKI, Islampos.